Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nama binary option belakangan mulai terdengar semakin familiar. Bahkan, iklan digital soal binary option ini selalu membanjiri berbagai platform digital.
Tak sedikit pula masyarakat yang tertarik dengan instrumen ini karena dianggap menawarkan kemudahan dan keuntungan dengan cara yang praktis dan cepat.
Seorang pialang forex sekaligus anggota dari Indotrader Community Zaki Abdulrokim mengaku sempat melakukan trading dengan binary option. Pada tahun 2016, Zaki sebagai pemula tertarik untuk bermain binary option.
Ketertarikan Zaki pada binary option datang karena produk ini terlihat praktis dan mudah.
Baca Juga: Mengenal konsep dan praktik trading binary option, apa itu?
“Tapi kan bermain binary option ini seolah bertaruh saja dengan waktu. Berbeda dengan forex yang memerlukan analisa teknikal maupun fundamental. Setelah lebih tahu soal dunia investasi, saya pun segera meninggalkan binary option,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (27/1).
Zaki mempelajari, seorang investor itu berhak menutup maupun menahan posisi kapanpun itu dan tidak ditentukan oleh waktu. Oleh karena itu, binary option dianggapnya bertentangan dengan konsep tersebut.
Walau demikian, Presiden Komisioner HFX International Sutopo Widodo tak menampik ada kelebihan dari binary option ini. Mulai dari metode yang simpel dan mudah karena hanya perlu menebak.
Namun, kerugian yang didapat pun sesuai dengan modal yang dipertaruhkan. Hingga tidak adanya swap dan spread.
Di sisi lain, Sutopo menyebut kekurangan dari binary option adalah tidak bisanya hold posisi yang sedang dalam keadaan rugi. Lalu binary option tidak seperti produk investasi lainnya karena lebih mengandalkan spekulasi dan lebih mengarah ke judi.
Kemudian, dari segi transparansi, binary option pun tidak jelas. Khususnya pada pergerakan harga di kontrak jangka waktu pendek karena harga bisa bergerak sekian poin dalam sekian detik untuk memakan posisi investor. Padahal transparansi adalah salah satu faktor utama dalam melakukan investasi
“Kekurangan lainnya adalah legalitas binary option yang belum jelas di Indonesia, bahkan juga di banyak regulator financial di dunia. Faktor utamanya adalah karena binary option sering dianggap sebagai bentuk perjudian daripada investasi,” tambah dia.
Baca Juga: Ada Binomo, Bappebti blokir 107 situs ilegal, ini daftar lengkapnya
Oleh karena itu, baik Zaki dan Sutopo sama-sama menyarankan masyarakat untuk lebih berhati-hati dan melakukan riset terlebih dahulu ketika hendak memulai investasi.
Tak lupa, investor harus paham betul soal cara kerja sebuah instrumen dan seperti apa risikonya. Jangan sampai tergoda oleh iming-iming keuntungan yang mudah dan cepat.
Selanjutnya: Melebihi Jiwasraya, kerugian korupsi Asabri capai Rp 22 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News