Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus mendorong peningkatan pendapatan di seluruh lini bisnisnya. Pada segmen bisnis on-demand, perusahaan ini meluncurkan fitur Mode Hemat di GoFood yang diyakini akan memperluas basis konsumen serta meningkatkan loyalitas konsumen.
Equity Research Analyst PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan, menilai positif inovasi GOTO melalui fitur Mode Hemat di GoFood yang membebaskan biaya pengiriman (ongkir) kepada pelanggan. Sebab dalam layanan online food delivery (OFD) ongkir menjadi salah satu pertimbangan utama konsumen.
”Menurut kami layanan (Mode Hemat) GoFood tersebut sudah baik. Saat ini GOTO sudah jadi penguasa pasar. Dengan meluncurkan layanan itu maka mereka ingin memperluas target pasar dan memperkuat segmen pasar ini,” ujarnya, Senin (5/9).
Baca Juga: Pesona Saham-saham Big Cap Tak Kunjung Pudar, Apa Rekomendasi Analis?
Kepemimpinan GoFood di layanan OFD nasional ini, menurut Survey Report JAKPAT berjudul The Habit of OFD yang dirilis Juli 2022 mencatat sebesar 61%. Sebanyak itu lah responden yang menggunakan aplikasi GoFood di tiga bulan terakhir diikuti ShopeeFood (55%), GrabFood (43%), dan TravelokaEats (7%).
Secara umum, sebesar 39% responden menggunakan GoFood sebagai layanan OFD yang paling sering dipilih konsumen diikuti ShopeeFood (38%), GrabFood (22%), dan TravelokaEats (1%).
Meski sudah jadi market leader, kata Farras, GOTO terlihat sedang mendorong lebih banyak transaksi di GoFood bersamaan dengan dalam rangka mendorong segmen bisnis lainnya. Hal ini terindikasi dari berbagai strategi yang sudah diluncurkan, salah satunya menghadirkan GoFood di Tokopedia.
”Memang segmen on-demand ini pertumbuhannya tinggi tapi tidak sekencang e-commerce (Tokopedia) dan fintech (GoTo Financial) pertumbuhannya. Maka dihadirkan berbagai inovasi dan yang terbaru Mode Hemat ini,” imbuh dia.
Baca Juga: Inilah 10 Saham Terbaik Agustus 2022, 6 Saham Masih Prospektif Pada September Ini
Farras juga melihat potensi besar lain dari strategi GOTO melalui peluncuran layanan Tokopedia PLUS dan GoPayLater Cicil sebagai sumber baru tambahan pendapatan Perseroan. Mode Hemat di GoFood melengkapinya. ”Kalau layanan baru ini berhasil maka bisa membuka peluang bisnis lain,” katanya.
Khusus untuk layanan Mode Hemat di GoFood, menurutnya, berpotensi menambah transaksi dan konsumen baru. ”Sektor on-demand pertumbuhannya masih tinggi dan mereka dapat memonetisasi itu dari layanan baru ini,” imbuhnya.
Merujuk laporan keuangan kuartal 1 2022, GOTO melaporkan peningkatan 58% pendapatan bruto dan peningkatan 44% Gross Transaction Value (GTV) di segmen on-demand services dibandingkan dengan kuartal 1 2021 secara Year-on-Year (YoY). Farras menilai bahwa segmen bisnis on-demand yang dimotori oleh platform Gojek merupakan paling menguntungkan sejauh ini.
Baca Juga: GoFood Luncurkan Fitur Mode Hemat, Pesan Makan Gratis Ongkos Kirim
”Dari GTV memang juga porsi on-demand masih tinggi. Tapi saya melihat dari e-commerce dan finansial belum ke-unlock potensi pertumbuhannya jadi masih bisa di-drive untuk naik lagi,” ujarnya.
Citi Research yang dirilis Citigroup Sekuritas Indonesia (CSI) melaporkan bahwa segmen bisnis on-demand GOTO yang dimotori Gojek sudah hampir mencapai titik impas (break-even) dengan level take rate (tingkat pengambilan) sekitar 20%.
Secara umum, segmen bisnis on-demand GOTO terbagi dalam jasa layanan pengiriman makanan, mobilitas (transportasi), dan logistik. ”Melalui nilai tambah yang lebih tinggi bagi konsumen dan mitra pengemudi, GOTO berharap dapat meningkatkan potensi monetisasi dan menumbuhkan GTV-nya,” ungkap riset ini.
Pada 1 September 2022, GOTO mengumumkan inovasi baru berupa fitur Mode Hemat di layanan pesan-antar makanan online GoFood. Fitur ini menjadi jawaban atas kebutuhan pelanggan untuk memesan makanan dengan cara yang lebih ramah di kantong, yaitu opsi gratis ongkos kirim (ongkir).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News