Reporter: Danielisa Putriadita, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan dua hari beruntun pada perdagangan Rabu (21/10). Melansir Bloomberg pukul 09.24 WIB, rupiah pasar spot ke Rp 14.643 per dollar AS atau menguat 0,10% dari sesi sebelumnya Rp 14.658 per dollar AS.
Ekspektasi stimulus Amerika Serikat (AS) akan meluncur sebelum pemilu mendorong minat pada aset berisiko termasuk rupiah.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, di akhir sesi perdagangan Asia, mata uang dolar AS dan yen cenderung melemah. Hal tersebut mengindikasikan pelaku pasar saat ini sedang kembali masuk ke aset berisiko termasuk rupiah.
Faktor yang membuat pelaku pasar kembali masuk ke aset berisiko adalah ekspektasi stimulus AS bisa segera diluncurkan sebelum pemilu AS.
Selain itu, dari dalam negeri, Ariston mengatakan, demo penolakan UU Cipta Kerja saat ini mulai terkendali dan menambah sentimen positif pada nilai tukar rupiah.
Baca Juga: Kurs dollar-rupiah di BNI, hari ini Rabu 21 Oktober, intip sebelum tukar valas
Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual, menambahkan, sentimen positif yang menyulut penguatan rupiah hari ini adalah pertumbuhan ekonomi China sebesar 4,9% di kuartal III-2020.
"Mata uang yuan jadi cenderung menguat dampaknya mata uang emerging market lain, seperti rupiah cenderung bergerak stabil dan menguat," kata David.
Untuk hari ini, Rabu (21/10), Ariston memproyeksikan pergerakan rupiah akan bergantung pada perkembangan pembahasan stimulus AS.
"Kalau pembicaraan stimulus AS mulus, tentu bisa mendukung penguatan rupiah terhadap dolar AS," kata Ariston.
Sementara, David mengatakan, pergerakan rupiah selanjutnya akan dipengaruhi oleh kondisi politik AS jangka pendek ini menjelang pemilu di 3 November 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News