Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat ke zona positif pada awal transaksi perdagangan pagi ini (20/2). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.12 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,2% menjadi 5.361,166.
Ada 114 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 60 saham dan 94 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 1,675 miliar saham dengan nilai transaksi Ro 410,289 miliar.
Sementara itu, ada sembilan sektor yang melaju. Tiga sektor dengan kenaikan tertinggi antara lain: sektor pertambangan naik 0,69%, sektor agrikultur naik 0,41%, dan sektor keuangan naik 0,3%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di posisi top gainers antara lain: PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 2,21% menjadi Rp 370, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 1,66% menjadi Rp 1.530, dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 1,42% menjadi Rp 286.
Adapun posisi top losers indeks LQ 45 dihuni oleh: PT Adhi Karya Tbk (ADHI) turun 1,34% menjadi Rp 2.210, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 2,3% menjadi Rp 2.120, dan PT Chaoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun 1,15% menjadi Rp 3.440.
Meski IHSG bergerak positif, investor asing tampak melepas kepemilikan sahamnya. Pagi ini, nilai net sell asing di seluruh market dan pasar reguler masing-masing Rp 13,6 miliar.
Asia tertekan
Sementara itu, mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia mencatatkan penurunan pada transaksi perdagangan Senin (20/2). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,57%. Kondisi ini terjadi seiring penguatan yen terhadap dollar AS. Pagi ini, nilai tukar yen berada di level 112,94, di bawah level 114,4 pada pekan lalu.
Posisi yen yang menguat membuat saham-saham berbasis ekspor tertekan di Jepang. Pasalnya, hal itu akan berdampak pada margin laba luar negeri mereka saat mata uang dikonversikan ke dalam mata uang lokal.
Di Korea Selatan, indeks Kospi juga tertekan 0,09%.
Sedangkan indeks ASX 200 Australia turun 0,33%. Sektor industri tertekan paling dalam yakni 1,7%. Sedangkan sektor finansial bergerak flat.
Saham WorleyParsons melorot 11,26% setelah perusahaan membukukan kerugian bersih paruh pertama tahun fiskal senilai 2,4 juta dollar Australia. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan membukan keuntungan mencapai A$ 23,1 juta.
"Presiden AS Donald Trump berjanji mengumumkan kebijakan pajak fenomenal dalam dua hingga tiga pekan ke depan. Sehingga, seiring berjalannya waktu menjelang pengumuman, market mulai menahan diri," jelas Ray Attrill, global co-head of foreign exchange strategy National Australia Bank.
Dia menambahkan, kondisi ini sudah terlihat di market sejak transaksi Jumat lalu. Selain itu, tidak ada data yang dirilis sehingga bisa mempengaruhi pergerakan market.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News