kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.484   50,00   0,32%
  • IDX 7.736   0,93   0,01%
  • KOMPAS100 1.201   -0,35   -0,03%
  • LQ45 958   -0,50   -0,05%
  • ISSI 233   0,21   0,09%
  • IDX30 492   -0,18   -0,04%
  • IDXHIDIV20 591   0,64   0,11%
  • IDX80 137   0,04   0,03%
  • IDXV30 143   0,27   0,19%
  • IDXQ30 164   0,00   0,00%

Lakukan Pendekatan Berbasis Value Investing, Panin AM Cetak Return Reksadana Positif


Minggu, 18 Desember 2022 / 21:13 WIB
Lakukan Pendekatan Berbasis Value Investing, Panin AM Cetak Return Reksadana Positif
Pasar modal.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Strategi pengelolaan portofolio berbasis value investing mendorong 3 produk reksadana saham Panin Asset Management (Panin AM) mencatatkan return optimal sepanjang setahun terakhir.

Adapun, terdapat 3 produk reksadana saham dari Panin Asset Management yang membukukan return tertinggi dalam setahun terakhir yakni reksadana saham dengan return tertinggi hingga 15 Desember 2022 adalah Panin Dana Ultima dengan kinerja 43,43%.

Menyusul di belakangnya adalah Panin Dana Maksima dengan return 32,57% dan Panin Dana Teladan yang mencatatkan kinerja positif 25,38%.

Baca Juga: Simak Strategi Investasi Tamlikho, Direktur Pradiksi Gunatama

Kinerja ketiga produk tersebut mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 3,51%.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, pengelolaan reksadana saham Panin AM dilakukan dengan menggunakan pendekatan aktif berbasis value investing. Pendekatan tersebut menekankan fokus dengan membeli saham–saham bagus pada harga yang murah.

Ia memaparkan, dalam pemilihan saham Panin AM melakukan analisa secara mendalam dari seluruh sisi. Selain itu, Panin AM juga mencermati tren pelemahan yang dapat menjadi kesempatan untuk mendapatkan saham menarik pada harga yang lebih murah.

Tidak semua, Panin AM juga melakukan pendekatan berbasis growth dan indeks.

Baca Juga: CIMB Niaga Syariah Raih Best Islamic Retail Bank for Priority Banking 2022

"Kami menyadari bahwa strategi value tidak mungkin bisa unggul setiap tahun sehingga ada juga reksadana yg menggunakan strategi growth dan indeks," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (16/12).

Berdasarkan informasi pada laman resmi perusahaan, hingga 30 November 2022 produk Panin Dana Ultima mayoritas diisi oleh saham perbankan seperti BBCA, BBNI, dan BBRI

 

Selain itu, sektor saham seperti energi juga masuk dalam portofolio produk ini seperti ADRO, PTBA dan BUMI. Kemudian, produk ini juga diisi saham–saham properti dan keuangan non bank seperti SMRA dan ADMF.

Sementara itu, 10 besar saham dengan investasi terbesar pada Panin Dana Maksima adalah ADRO, ADMF, BMRI, PNBN, BBRI, BUMI, DLTA, PNLF, PANS, dan Deutsche Bank AG.

Selanjutnya, Panin Dana Teladan diisi oleh tiga sektor saham utama, yakni perbankan, komoditas, dan infrastruktur – telekomunikasi.

Saham–saham dari perbankan yang masuk ke produk ini adalah BBCA, BMRI, BBNI, BBRI, AGRO dan PNBN. Selanjutnya, saham komoditas seperti BUMI dan MDKA masuk ke dalam portofolio Panin Dana Teladan. Adapun, sektor telekomunikasi diisi oleh TOWR dan TLKM.

Untuk tahun depan, Rudiyanto melihat apabila terjadi resesi global, suku bunga bisa turun lebih cepat. Sehingga penurunan suku bunga tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap reksadana saham.

Senada, Research & Consulting Manager PT Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro memperkirakan reksadana masih akan menjadi instrumen yang prospektif di tahun depan.

Baca Juga: Saham Gojek Tokopedia (GOTO) Rontok, Bagaimana Prospeknya?

Sebab, reksadana memiliki beberapa pilihan instrumen seperti reksadana saham, obligasi, pasar uang, dan campuran, sehingga AUM juga akan bertumbuh.

"Jadi bisa diversifikasi ke beberapa jenis reksadana," katanya.

 

Selain itu, reksadana yang terkenal menawarkan return yang lebih tinggi daripada return benchmarknya akan menjadi pilihan utama investor. Namun investor perlu mencermati timing yang tepat untuk masuk ke reksadana yang dipilih karena akan menentukan gain yang didapat.

"Cara mendapatkan timing yang tepat tentunya dengan paham kondisi market kapan akan beralih dari situasi bearish ke bullish," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×