kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laju Wall Street tertahan penurunan sektor layanan kesehatan


Kamis, 18 April 2019 / 06:13 WIB
Laju Wall Street tertahan penurunan sektor layanan kesehatan


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun tipis pada akhir perdagangan Rabu (17/4). Kemarin, Dow Jones Industrial Average turun 0,01% ke 26.449,54.

Indeks S&P 500 melemah 0,23% ke 2.900,45. Nasdaq Composite turun 0,05% ke 7.996,08.

Penurunan ketiga indeks utama bursa Amerika Serikat ini disebabkan oleh penurunan sektor kesehatan yang membayangi rilis kinerja emiten dan perbaikan data ekonomi AS dan China. Indeks sektor kesehatan turun 2,9% akibat kekhawatiran peraturan.

"Perusahaan-perusahaan farmasi dan kesehatan khawatir pada Medicare for all," kata Jim Bell, president and chief investment officer Bell Investment Advisors kepada Reuters.

Medicare for all merupakan program yang diusulkan Partai Demokrat. Ada kekhawatiran atas perubahan sistem layanan kesehatan, yang termasuk menciptakan sistem yang dijalankan pemerintah untuk menyediakan asuransi kesehatan bagi warga AS.

Bell mengatakan bahwa investor menghindari sektor layanan kesehatan yang tengah berada dalam kontroversi. Apalagi ada sejumlah pilihan di tengah rilis kinerja keuangan kuartal pertama yang cenderung positif.

Harga saham Morgan Stanley menguat 2,6% setelah melaporkan kenaikan laba akibat pemangkasan biaya dan pertumbuhan segmen bisnis wealth management. Harga saham PepsiCo naik 3,8% setelah mencatat penjualan yang kuat di Amerika utara.

Analis memperkirakan secara total, emiten penghuni S&P 500 akan mencatat penurunan laba 1,8% secara tahunan pada kuartal pertama. Hingga saat ini, baru 54 perusahaan yang melaporkan kinerja dengan 79,6% mencatat laba lebih tinggi daripada konsensus. 

Data ekonomi makro pun menunjukkan sisi positif. Defisit perdagangan AS turun ke level terendah dalam delapan bulan pada Februari lalu. Impor dari China turun 20,2% pada bulan Februari. 

Di sisi lain, China mencatat pertumbuhan ekonomi 6,4% pada kuartal pertama. Angka ini lebih tinggi daripada prediksi di 6,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×