Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (16/4). IHSG menguat 0,72% ke level 6.481,54.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Utama mengatakan, sentimen positif bagi IHSG pada hari ini datang dari eksternal dan internal. Ia bilang, dari internal seperti euforia pesta demokrasi, surplus neraca perdagangan per Maret sebesar US$ 540 juta dan stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan. "Kalau dari eksternal seperti proses negosiasi dagang antara AS-Tiongkok yang masih berjalan dengan baik, Brexit postpone dan sentimen dari pernyataan dovish The Fed," terang dia, Selasa lalu.
Untuk Kamis (18/4), Nafan menyatakan bahwa sentimen bagi IHSG akan dipengaruhi oleh optimisme kuat dari para pelaku pasar pascapemilu yang aman dan damai sehingga menciptakan situasi yang kondusif dalam dunia investasi di tanah air.
Sementara dari sisi teknikal, ia bilang, berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross berada di area positif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI bergerak ke atas menuju ke area overbought. "Di sisi lain, terlihat pola three advancing soldiers candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," tambah dia.
Maka ia meramalkan indeks akan menguat dengan support pertama maupun kedua memiliki range pada level 6.451,585 hingga 6.421,629. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada level 6.498,309 hingga 6.515,077.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
1. AKRA: Pergerakan harga membentuk fase akumulasi dalam rangka menuju ke tahapan level resistance. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 4.560 hingga Rp 4.620 per saham, dengan target harga secara bertahap di level Rp 4.710, Rp 4.780 dan Rp 4.900 per saham. Support: Rp 4.500 per saham.
2. BSDE: Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spining top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 1.385 hingga Rp 1.410 per saham, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.430, Rp 1.460, Rp 1.485 dan Rp 1.580 per saham. Support: Rp 1.385 per saham dan Rp 1.345 per saham.
3. ERAA: Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 1.530 hingga Rp 1.560 per saham, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.580 per saham dan Rp 1.660 per saham. Support: Rp 1.530 per saham dan Rp 1.500 per saham.
4. HOKI: Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 600 hingga Rp 620 per saham, dengan target harga secara bertahap di level Rp 630, Rp 640 dan Rp 650 per saham. Support: Rp 600 per saham dan Rp 590 per saham.
5. INDY: Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 1.700 hingga Rp 1.730 per saham, dengan target harga secara bertahap di Rp 1.790, Rp 2.080, Rp 2.370 dan Rp 2.660 per saham. Support: Rp 1.640 per saham.
6. MEDC: Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 830 hingga Rp 850 per saham, dengan target harga secara bertahap di level level Rp 870, Rp 1.000 dan Rp 1.120 per saham. Support: Rp 815 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News