Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan hari Rabu (6/12). Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG turun 13,46 poin atau 0,19% ke level 7.087,39 pada akhir perdagangan.
Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian mengamati, IHSG pada Kamis (7/12) akan membentuk candlestic inverted hammer, sehingga masih berpotensi terbatas. Ayu bilang, IHSG Kamis (7/12) akan dipengaruhi oleh sejumlah data dari regional maupun dalam negeri.
"Pasar akan mencermati cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh menjadi US$ 135 miliar untuk periode November 23 yang akan di rilis esok hari, Kamis (7/12)," kata Ayu kepada Kontan.co.id, Rabu (6/12).
Baca Juga: Wall Street Menguat Terdorong Optimisme Penurunan Bunga The Fed
Sementara pasar juga akan menanti pertumbuhan dari ekspor dan impor China yang diperkirakan oleh konsensus akan membaik untuk periode November 2023 yang akan dirilis Kamis (7/12).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, IHSG Kamis (7/12) berpotensi konsolidasi, secara teknikal stochastic RSI telah memasuki overbought area.
"Dari eksternal, data Continuing Jobless Claims turun menjadi 1,91 juta untuk minggu yang berakhir pada 25 November dari sebelumnya di 1,92 juta," kata Alrich kepada Kontan.co.id, Rabu (6/12).
Sementara itu, jumlah data pengangguran menunjukkan bahwa kondisi sektor ketenagakerjaan di AS relatif stabil. Menurut Alrich, kondisi ini tidak mempengaruhi kemungkinan The Fed untuk menahan suku bunga acuan pada FOMC Desember mendatang.
Baca Juga: Ada Sentimen Positif dari Pemilu, Simak Prospek dan Rekomendasi Saham ICBP Berikut
Adapun investor juga menanti rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 di Euro Area yang diperkirakan terkontraksi ke 0,1% QoQ dari sebelumnya 0,2% QoQ dan investor memperkirakan The Fed maupun ECB akan menahan suku bunga acuan di Desember 2023 sehingga membangun keyakinan bahwa BI akan mengambil langkah serupa.
"Kondisi ini memicu penguatan nilai tukar rupiah ke level Rp 15,490 per dolar Amerika Serikat di Rabu (6/12) sore," tuturnya.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG Kamis (6/12) rawan melanjutkan koreksinya dengan rentang 7.022-7.150.
"Untuk besok kami perkirakan adanya rilis neraca perdagangan AS dan pergerakan harga komoditas," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Rabu (6/12).
Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,19% ke 7.089, GOTO, ARTO dan EMTK Top Losers di LQ45, Rabu (6/12)
Untuk saham, Herditya merekomendasikan buy pada beberapa saham, seperti PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ) dengan target harga Rp 1.680-Rp 1.720 per saham, PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) dengan target harga Rp Rp 680-Rp 700 per saham, dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan target harga Rp 394-Rp 410 per saham.
Saham top picks Alrich meliputi PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News