kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laju harga minyak mentah tersendat


Selasa, 06 Desember 2016 / 17:20 WIB
Laju harga minyak mentah tersendat


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Reli panjang harga minyak mentah tersendat. Mengutip Bloomberg, Selasa (6/12) pukul 15.12 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Januari 2017 di New York Mercantile Exchange turun 0,70% dari hari sebelumnya ke level US$ 51,42 per barel. Sebelumnya, dalam empat sesi perdagangan, harga minyak sudah naik 15%.

Harga minyak terus melesat setelah pada Rabu lalu, OPEC sepakat memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari mulai Januari 2017. Sementara, Rusia menjanjikan pemangkasan sebanyak 300.000 barel sehari. Perhatian pelaku pasar saat ini beralih ke seberapa besar anggota OPEC mematuhi kesepakatan pemangkasan produksi. Ini menahan sementara laju harga minyak.

"OPEC telah menyelesaikan rintangan pertama dengan setuju memangkas produksi. "Rintangan berikutnya adalah apakah mereka dapat menjalankan pemangkasan tersebut. Ketaatan pada pemangkasan menjadi fokus saat ini," ujar David Lenox,  analis Fat Prophets di Sydney, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (6/12).

Produsen minyak yang tergabung dalam OPEC bersiap bertemu dengan produsen di luar OPEC pada Sabtu mendatang untuk memperluas kerjasama terkait pembatasan pasokan. Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo menyatakan, pihaknya telah mengundang 14 produsen, termasuk Meksiko dan Kazakhstan untuk bertemu di Wina.

Negara yang mendapat undangan OPEC  antara lain Oman, Bahrain, Kolombia, Mesir, Trinidad dan Tobago, Turkmenistan, Azerbaijan serta Brunei. Menurut data BP Plc, 14 negara secara keseluruhan memompa sekitar 18,8 juta barel minyak per hari pada tahun lalu, setara dengan 20% pasokan global.

Selain itu, pasar masih menunggu sinyal dari Amerika Serikat sebelum menentukan arah harga minyak selanjutnya. "Pasar akan menunggu apakah ada kenaikan produksi minyak AS dalam beberapa minggu ke depan. Hal ini kemungkinan menutup setiap reli harga yang berkelanjutan," kata Lenox.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×