Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Hal fundamental lainnya, adalah semakin banyak bank, perusahaan hedge fund dan pengelola aset yang mengarahkan kliennya untuk berinvestasi Bitcoin. Seperti JPMorgan, Fidelity Investment, MicroStrategy dan lain sebagainya. Pasar NFT (non-fungible token) juga turut berperan mempromosikan soal aset kripto, khususnya Bitcoin sebagai aset kripto nomor wahid.
Gabriel juga memproyeksikan penurunan harga bitcoin hanya terjadi sementara. Gabriel harga bitcoin berpotensi naik pada bulan depan. Pelaku pasar menanti pernyataan The Fed yang seharusnya tetap menahan suku bunganya supaya tetap rendah.
Sementara, hingga akhir tahun, Gabriel memproyeksikan harga bitcoin bisa terbang. Faktor yang mendukung adalah suplai bitcoin yang terus menurun sejak Maret 2020. Sementara, permintaan terus bertumbuh.
"Market cap atau stable coin sudah mencapai US$ 40 miliar dari tahun lalu yang hanya US$ 10 miliar, sudah naik 100% lebih, bitcoin yang masuk exchange lebih sedikit, sementara permintaan banyak," kata Gabriel.
Baca Juga: Gubernur The Fed: Aset kripto sangat tidak stabil, lihat Bitcoin!
Di tahun ini, Gabriel memproyeksikan harga bitcoin bisa menyentuh US$ 100.000 per btc. Target tersebut bisa tercipta bila Komisi Sekuritas dan Bursa atawa Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat menyetujui bitcoin sebagai aset dasar dalam reksadana exchange traded fund (ETF) yang bisa diperdagangkan di bursa efek.
Vinsensius juga mengatakan bitcoin berpotensi mencetak rekor baru lagi, setidaknya Rp 1 miliar di bulan depan, sekitar pekan pertama dan kedua.
Baca Juga: Berhasil raih cuan 500% lewat investasi aset kripto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News