kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba Tumbuh Kencang, Ini Saham Pilihan Sektor Keuangan, Properti dan Kesehatan


Selasa, 05 September 2023 / 21:17 WIB
Laba Tumbuh Kencang, Ini Saham Pilihan Sektor Keuangan, Properti dan Kesehatan
ILUSTRASI. Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,46 persen atau 31,9 poin ke level 6.854 pada akhir perdagangan. Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 215 saham menguat, 342 saham melemah, dan 191 saham stagnan hari ini.Tribunnews/Jeprima


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan hanya ada tiga dari 11 sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berhasil mencetak pertumbuhan laba sepanjang semester I-2023. 

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Busa Karbon OJK mengatakan, hampir semua sektor mengalami penurunan kinerja keuangan jika dibandingkan paruh pertama di 2022. 

"Jadi hampir semua sektor menunjukkan perubahan, kecuali keuangan, properti dan real estat serta sektor kesehatan yang masih mampu bertumbuh," ucapnya dalam konferensi pers, Selasa (5/9). 

Sektor keuangan membukukan laba sebesar Rp 105,1 triliun sepanjang semester I-2023 atau tumbuh 6,56% YoY. Itu setara dengan 34,1% dari keseluruhan total laba emiten semester pertama 2023. 

Baca Juga: IHSG Dibuka Rebound Tembus Level 7.014,77 Rabu (6/9), Optimisme Jelang Pemilu

"Kemudian sektor kesehatan berhasil tumbuh positif sebesar 7,75% secara secara. Sektor properti dan real estat juga menunjukkan growth yang positif," kata Inarno. 

Ambil contoh, laba bersih PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berhasil melesat 159,02% menjadi Rp 1,2 triliun per Juni 2023. Hingga akhir semester I-2022, laba bersih BSDE hanya Rp 463,64 triliun. 

Rekomendasi Saham

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menilai apiknya kinerja emiten keuangan salah satunya didorong oleh membaiknya kondisi perekonomian pasca dicabutnya status pandemi Covid-19 

“Sektor keuangan didorong oleh menguatnya perekonomian Indonesia dan permintaan kredit juga masih kuat,” kata dia kepada Kontan, Selasa (5/9). 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan penguatan di sektor keuangan, terutama perbankan dipengaruhi oleh penyaluran kredit.

Baca Juga: Prospek Saham Blue Chip Telekomunikasi Bagus Hingga Akhir 2023, Cek Saran Analis

Menurutnya walaupun penyaluran kredit mengalami perlambatan tetapi potensi permintaan kredit tetap tinggi. Apalagi OJK memproyeksikan pertumbuhan penyaluran kredit hingga tutup 2023 mencapai 11%–12%. 

Untuk sektor kesehatan, Fajar menilai pertumbuhan yang dicatatkan para emiten karena efek low based di tahun lalu setelah pandemi Covid-19 mulai berangsur-angsur pulih. 

Semantara untuk sektor properti, lanjut Fajar, didorong permintaan yang masih bertumbuh. Tawaran suku bunga yang menarik turut mendongkrak permintaan kredit KPR. 

 

Nafan menambahkan selain tawaran bunga kredit, peningkatan pra-penjualan alias marketing sales para emiten juga menjadi faktor pendorong lainnya. 

“Ditambah lagi, sektor properti mendapat dukungan dari pemerintah karena mempermudah warga negara asing untuk memiliki properti di Indonesia,” jelas Nafan. 

Baca Juga: IHSG Gagal Tembus 7.000, SMGR, GGRM, BBNI Top Gainers LQ45 Hari Ini (5/9)

Dari sektor keuangan, Nafan merekomendasikan akumulasi BBCA, BBRI dan BBNI dengan masing-masing target harga di Rp 9.450, Rp 9.300 dan Rp 5.750. 

Kemudian, sektor properti dia merekomendasikan buy on weakness BSDE dengan target harga di Rp 1.185. Level support terdekat BSDE ada di Rp 1.100.

Untuk sektor kesehatan Nafan merekomendasikan beli SIDO dengan target di Rp 1.020, MIKA dengan target harga Rp 3.600 dan HEAL di level Rp 1.700.

Fajar sendiri menjagokan sektor keuangan dibandingkan dua sektor lainnya. Saham pilihannya jatuh pada pelat merah, yakni BMRI dan BBRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×