Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) merilis hasil kinerja tengah tahunannya hari ini, Rabu (31/7). ACST membukukan penjualan naik 64% menjadi Rp387,8 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp236,24 miliar. Sementara laba bersihnya sebesar Rp33,45 miliar, naik 98% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp16,86 miliar.
Namun, laba per saham atau earning per share (EPS) anjlok menjadi Rp67 per saham dari sebelumnya Rp421,51 per saham. Penurunan EPS ini dikarenakan saham yang ditempatkan dan dietor penuh mengalami peningkatan cukup signifikan pasca ACST menggelar perhelatan IPO.
Lihat saja, hingga Desember tahun lalu ketika ACST belum menjadi perusahaan publik, total ekuitas yang dimiliki ACST senilai Rp218,11miliar. Bandingkan dengan posisi total ekuitas pasca IPO, tepatnya hingga Juni lalu yang mencapai Rp493,69 miliar.
Kenaikan kinerja atas hasil ekspansi yang moncer ini juga sejalan dengan banyaknya arus kas aktivitas operasi ACST selama periode Januari-Juni 2013. Pada periode tersebut, manajemen mengeluarkan duit atas transaksi operasionalnya senilai Rp74,1 miliar. Bandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp85,74 miliar.
Paling tidak, kinerja yang positif ini tidak membuat Kim Eng Securities selaku underwriter IPO ACST kesulitan dalam mengawal pergerakan harga saham ACST. Soalnya, saham ACST terus meningkat murni karena mekanisme pasar, bukan hasil pembelian oleh Kim Eng.
Catatan saja, hari ini saham ACST ada di level 3.000. Angka ini naik 175 poin dibanding level sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News