Reporter: Issa Almawadi |
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencatat kenaikan laba sebanyak 18,68% menjadi Rp 18,36 triliun di akhir 2012. Nilai ini naik signifikan dari tahun 2011 yang sebesar Rp 15,47 triliun.
Kenaikan tersebut disokong tumbuhnya pendapatan sebesar 8,27% dari Rp 71,25 triliun menjadi Rp 77,14 triliun.
Direktur Utama TLKM, Arief Yahya dalam keterangannya, Kamis (7/3) menyatakan, seluruh pencapaian sepanjang 2012 tidak terlepas dari strategi transformasi bisnis secara mendasar sebagai jawaban atas perubahan kondisi lingkungan usaha.
"Saat ini kecenderungan industri telekomunikasi telah bergeser ke arah layanan broadband (data dan internet), baik mobile broadband maupun fixed broadband, dengan pertumbuhan terbesar di mobile broadband yaitu akses 3G dan WiFi," terang Arief.
Arief juga menilai, perkembangan lain yang diamati adalah munculnya layanan-layanan konvergensi untuk segmen konsumer dan layanan enterprise mobility di segmen pelanggan bisnis atau perusahaan. Pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika tumbuh sebesar 15,5% dan berkontribusi 35,8% terhadap jumlah pendapatan.
Berkat Telkomsel
Hingga akhir 2012, anak usaha yang menjadi tulang punggung TLKM yakni Telkomsel memiliki 54.297 BTS (termasuk 15.433 unit 3G Node-B) terpasang atau meningkat 27,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut, juga menunjukkan komitmen Telkomsel untuk ekspansi jaringan 3G melalui program 100 kota broadband di Indonesia.
Telkomsel sendiri diklaim tetap memimpin sektor seluler dengan peningkatan jumlah pelanggan sebesar 16,9%. Menurut Arief, pencapaian tersebut adalah hasil dari kekuatan kunci keuntungan kompetitif Telkomsel.
"Yaitu kemampuan untuk menyediakan pelayanan end to end dengan inovasi produk yang berkelanjutan, brand positioning yang kuat serta perbaikan dan peningkatan jaringan," terang Arief.
Secara keseluruhan, pendapatan layanan seluler (voice) meningkat 7,5% sejalan dengan bertambahnya jumlah pelanggan seluler menjadi 125,1 juta pelanggan, atau bertambah 18,1 juta pelanggan selama 2012.
Ke depan, emiten berkode saham TLKM ini akan fokus pada area-area pertumbuhan melalui penguatan infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan produk menuju bisnis informasi, media, edutainment dan services sebagai andalan TLKM. "Hal itu akan menjadi sumber-sumber pendapatan baru bagi TLKM," tambah Arief.
Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham TLKM turun 500 poin atau 4,5% ke level Rp 10.600 per saham. Sepanjang hari ini, saham TLKM mencapai level tertinggi pada Rp 10.850 per saham, dengan level terendah Rp 10.550 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News