Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Meskipun begtiu, laba bersih dua emiten Grup Astra lainnya, yaitu PT Bank Permata Tbk (BNLI) dan PT Astra Autoparts Tbk (AUTO) tercatat masih meningkat. Laba bersih BNLI naik 121,11% yoy menjadi Rp 1,09 triliun dan AUTO naik 17,73% yoy ke Rp 514,17 miliar.
Kenaikan laba bersih BNLI didorong oleh peningkatan pendapatan dan penurunan biaya provisi yang disebabkan oleh peningkatan kualitas pinjaman dan pemulihan kredit bermasalah. Rasio kredit bermasalah kotor (gross NPL) dan bersih (net NPL) membaik menjadi masing-masing 3,3% dan 1,2%, dibandingkan pada akhir 2018 yang masing-masing sebesar 4,4% dan 1,7%.
Baca Juga: Tak dilirik jadi mobil menteri, ini penjelasan BMW Indonesia
Sementara itu, kenaikan laba bersih pada bisnis komponen otomotif grup, yakni AUTO disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pasar suku cadang pengganti (REM/replacement market) dan menurunnya biaya produksi.
Ke depannya, pencapaian kinerja tahunan Grup Astra diperkirakan masih akan diuntungkan oleh peningkatan kinerja dari bisnis jasa keuangan dan kontribusi dari tambang emas yang baru diakuisisi.
Baca Juga: Co-CEO Gojek mengaku sedih ditinggal Nadiem Makarim jadi Mendikbud
"Akan tetapi, tantangan atas konsumsi domestik yang lemah dan harga komoditas yang rendah masih tetap perlu diwaspadai," ucap Prijono.
.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News