Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mencatatkan peningkatan kinerja sepanjang Januari – September 2025. Dana yang didapat TOWR saat rights issue beberapa waktu lalu diproyeksi menjadi katalis pendorong kinerja ke depan.
TOWR membukukan pendapatan Rp 9,68 triliun per September 2025, naik 2,54% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Sedangkan laba bersih mencapai Rp 2,55 triliun, naik 4,50% secara yoy.
Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas memperkirakan TOWR mencatat pertumbuhan moderat namun solid di kuartal IV – 2025.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Simak Rekomendasi Saham BNI Sekuritas (24/10)
Kinerja itu ditopang ekspansi jaringan fiber, peningkatan tenancy pasca konsolidasi operator, serta kontribusi stabil dari segmen PT IForte Solusi Infotek (iForte).
TOWR fokus efisiensi operasional dan leverage sinergi aset juga mendukung margin tetap kuat meski beban bunga masih tinggi. Terlihat kinerja kuartal III – 2025, margin laba bersih berhasil meningkat baik itu dibandingkan kuartal II – 2025 dan kuartal III-2024.
“Secara kinerja per September 2025 (9M25) beban operasional berhasil turun 10% year on year (yoy) dan berhasil meningkatkan margin laba operasi dan mengimbangi adanya kenaikan Cost of Goods Sold (COGS),” ujar Sukarno kepada Kontan, Kamis (30/10).
Sukarno melihat tantangan utama TOWR berasal dari integrasi aset dan tekanan belanja modal (capital expenditure), dan potensi perlambatan permintaan sewa baru akibat konsolidasi operator.
Baca Juga: Indeks Berpotensi Rebound, Simak Rekomendasi Saham BNI Sekuritas (29/10)
Secara sentimen, pasar akan mencermati tenancy ratio, kontrak baru dengan operator besar, dan arah kebijakan suku bunga yang dalam arah tren penurunan. Sementara tren pertumbuhan Fiber to the Hom (FTTH) dan 5G tetap menjadi katalis utama industri.
“Secara industri, sektor menara masih mencatat pertumbuhan positif tetapi melandai, seiring pergeseran fokus operator ke efisiensi jaringan dan penguatan layanan fiber,” terang Sukarno.
Arief Machrus, Analis Ina Sekuritas, mengatakan, prospek TOWR untuk tahun 2025 terbilang kuat. Didukung oleh arus kas yang sehat, neraca yang lebih kuat, dan pertumbuhan anorganik.
Ia menambahkan, akuisisi 40% saham PT Remala Abadi Tbk (DATA) senilai Rp 535,7 miliar meningkatkan Fiber to the Home (FTTH) dan konektivitas. Sementara potensi divestasi fiber dari Indosat dan Axiata dapat mempercepat ekspansi.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Rebound, Simak Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Hari Ini (28/10)
Arief melihat ekspansi yang dilakukan TOWR telah konsisten dan strategis. Sebelumnya, pada Juli 2024, perusahaan mengakuisisi 90,11% saham di Grup IBST melalui PT Professional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan PT iForte Solusi Infotek.
Pada tahun 2021, perusahaan memperoleh 94,03% saham pengendali di PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), yang memperkuat kepemimpinannya di pasar infrastruktur menara Indonesia.
Lebih lanjut, Arief menyoroti pasar captive yang mendongkrak pendapatan. Yakni TOWR berekspansi ke energi terbarukan melalui pembangkit listrik tenaga surya di bawah naungan PT iForte Energi Nusantara.
Ini melengkapi bisnis menara dan serat optiknya dengan kontrak jangka panjang. Dengan memanfaatkan model B2B-nya, perusahaan menargetkan 6.000 klien yang sudah ada, menciptakan pasar captive.
“Modal yang kuat, pendapatan yang terdiversifikasi, dan investasi hijau mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” kata Arief.
Sementara itu, Niko Pandowo, Analis Sucor Sekuritas mengatakan, dana yang didapat dari rights issue sebesar Rp 5,5 triliun pada Juli 2025 akan digunakan untuk membayar kembali pinjaman anak perusahaannya, Protelindo.
Baca Juga: IHSG Bergerak Terbatas, Simak Rekomendasi Saham BRIDanareksa Sekuritas (23/10)
Sehingga menurunkan rasio utang bersih terhadap ekuitas TOWR dari 2,52x menjadi 2,48x.
“Pelepasan utang ini memperkuat neraca dan memberikan fleksibilitas yang lebih besar untuk mendanai pertumbuhan di masa mendatang, baik secara organik maupun melalui belanja modal anorganik,” ucap Niko dalam risetnya pada 16 September 2025.
Arief memproyeksikan pendapatan dan laba bersih TOWR tahun 2025 masing – masing dapat mencapai Rp 13,18 triliun dan Rp 3,5 triliun. Adapun pada tahun 2024 TOWR membukukan pendapatan Rp 12,74 triliun dan laba bersih Rp 3,34 triliun.
Baca Juga: IHSG Menguat, Simak Rekomendasi Saham BRIDanareksa Sekuritas (24/10)
Dengan fundamental yang masih kuat (valuasi sudah murah) dan arus kas solid, Sukarno menilai saham TOWR layak akumulasi buy atau buy dengan target harga Rp 700 per saham.
Sedangkan Arief dan Niko merekomendasikan buy saham TOWR dengan target harga masing-masing Rp 800 per saham dan Rp 920 per saham.
Selanjutnya: Intra GolfLink Resorts (GOLF) Raup Pendapatan Rp 109,6 Miliar di Kuartal III-2025
Menarik Dibaca: 3 Fakta Tentang Pori-Pori Wajah, Benarkah Bisa Dihilangkan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


/2018/12/11/931126599.jpg) 
  
  
  
 











