Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencatatkan koreksi pada penjualan dan laba kinerja hingga kuartal III-2018. Penurunan beban pokok produksi tidak cukup untuk membuat profit emiten lebih baik dari periode tahun lalu.
Mengutip laporan keterbukaan emiten yang tersedia di laman Bursa Efek Indonesia, SGRO mencatat laba periode berjalan Rp 174,67 miliar, atau turun 18,31% dari periode sama tahun lalu di untung Rp 213,82 miliar.
Tak hanya itu, penurunan pendapatan hingga kuartal III-2018 sebesar 10% menjadi Rp 2,28 triliun dari periode sama tahun lalu di Rp 2,54 triliun.
Mayoritas penjualan SGRO berasal dari produk kelapa sawit yang menyumbang hingga 97% pendapatan. Berikutnya adalah produk lain-lain yang berkontribusi 3% pada pendapatan.
Rincinya, hingga kuartal III 2018, penjualan produk kelapa sawit SGRO senilai Rp 2,22 triliun, turun 9,94% dari yoy di Rp 2,46 triliun. Sedangkan penjualan produk lain-lain tercatat di Rp 65,885 miliar, turun 12,38% dari yoy Rp 75,19 miliar.
Penjualan SGRO terbesar kepada PT Sumber Indah Perkasa dengan total nilai hingga kuartal III-2018 sebesar Rp 802,995 miliar atau setara 35,1% dari total pendapatan. Kemudian kepada PT LDC Indonesia senilai Rp 486,595 miliar atau setara 21,3% penjualan, dan kepada PT Wahana Citra Nabati senilai Rp 291,9 miliar atau setara 12,8% penjualan.
Pada sisi produksi, Samperna Agro mencatat total beban pokok produksi menjadi Rp 1,68 triliun, turun 8,46% dari yoy di Rp 1,84 triliun. Namun pada perhitungan ini, terjadi peningkatan pada beban produksi TBS yang kuartal tersebut mencapai Rp 782,83 miliar, lebih tinggi 16,39% dari yoy di Rp 672,61 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News