kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba OKAS bisa menembus US$ 20 juta tahun ini


Sabtu, 16 Juni 2012 / 07:45 WIB
Laba OKAS bisa menembus US$ 20 juta tahun ini
ILUSTRASI. Matahari buatan, reaktor nuklir China HL-2M Tokamak


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA. Laju penjualan PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) tahun ini diperkirakan bergerak stagnan. Namun, pengelola OKAS optimistis, perolehan laba sepanjang tahun ini, tumbuh tinggi, seiring dengan pengoperasian pabrik barunya.

Aulia M. Oemar, Direktur Keuangan OKAS, mengungkapkan, hasil penjualan perseroan, tahun ini, diperkirakan hanya tumbuh sekitar 5% di atas realisasi tahun lalu.

Penjualan produsen bahan peledak itu, selama 2011, Rp 1,19 triliun. Jika penjualan ditargetkan naik 5%, berarti emiten itu mengincar penjualan tahun ini senilai Rp 1,24 triliun. Hingga kuartal I-2012 lalu, OKAS mencatat penjualan bersih Rp 31,19 miliar.

"Penjualannya sama meski kini ada pabrik. Pabrik hanya mengompensasi dari yang biasanya impor," tutur Aulia, awal pekan ini. Dengan adanya pabrik baru, MNK-2, kata Aulia, OKAS bisa menekan beban penjualan.

Hitungan dia, laba OKAS sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) tahun ini bisa naik hingga dua kali lipat. Di tahun lalu, OKAS mencetak EBITDA sekitar US$ 10 juta. "Tahun ini EBITDA bisa US$ 20 juta," jelas Aulia.

Pabrik Amonium Nitrat Kimia alias MNK-2 itu telah beroperasi sejak November 2011. Pabrik berkapasitas 100.000 ton per tahun itu, diharapkan mampu mengerek kenaikan produksi OKAS tahun ini menjadi 150.000 metrik ton per tahun.

Tahun lalu, OKAS hanya mampu memproduksi amonium nitrat sebesar 37.000 ton. Di sisi lain, hingga kini OKAS belum menemukan target baru tambang batubara yang layak diakuisisi. OKAS masih mencari target tambang yang sesuai kualifikasi. OKAS mencari tambang batubara yang memiliki cadangan produksi sebesar 25 juta ton-30 juta ton.

Terakhir, OKAS telah meneken perjanjian jual beli bersyarat alias conditional sales and purchase agreement (CSAP) dengan PT Ancora Energy untuk mengakuisisi perusahaan batubara Raja Kutai Baru Makmur (RKBM). Namun, akuisisi itu tidak berlanjut. Pasalnya, RKBM dinilai belum memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh perseroan. Padahal ketika itu, OKAS telah mengantongi fasilitas kredit US$ 25 juta dari Standard Bank Plc.

Pada penutupan perdagangan Jumat (15/6), harga OKAS menguat tipis 2%, menjadi Rp 210 per saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×