Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkat efisiensi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencetak kenaikan laba meski pendapatan turun pada periode Januari-September 2021. Laba bersih BUMN Karya ini naik 10,59% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 17 miliar dari sebelumnya Rp 15,38 miliar.
Padahal, pendapatan ADHI turun 13,12% menjadi Rp 7,35 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 8,46 triliun. Tiga dari empat segmen pendapatan ADHI turun.
Jasa konstruksi yang menjadi kontributor utama Adhi tercatat turun 8,2% yoy menjadi Rp 5,82 triliun. Lalu segmen properti turun 52,45% yoy menjadi Rp 523,94 miliar.
Segmen EPC turun 39,14% yoy menjadi Rp 226,72 miliar. Hanya investasi infrastruktur yang mencatatkan kenaikan sebesar 22,66% yoy menjadi Rp 779,69 miliar.
Baca Juga: Laba bersih Adhi Karya (ADHI) tumbuh 10,59% di kuartal III-2021
Direktur ADHI, Agung Dharmawan menuturkan keberhasilan perusahaan menjaga pertumbuhan bottom line tak lepas dari efisiensi yang dilakukannya. "Keberhasilan ini hasil upaya-upaya efisiensi banyak kami lakukan, baik di pusat maupun di proyek," ujar dia kepada Kontan.co.id, Senin (1/11).
Dalam siaran pers kinerja yang dirilis Senin (1/11), Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto mengungkapkan bahwa kenaikan laba ini terutama disebabkan oleh adanya efisiensi beban usaha dan peningkatan pendapatan ventura bersama (proyek join operasi).
Menilik laporan keuangan, selama sembilan bulan kemarin ADHI dapat menekan beban penjualan menjadi Rp 8,44 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 13,57 miliar. Lalu beban umum dan administrasi turun 12,33% yoy menjadi Rp 482,07 miliar. Emiten BUMN ini juga membukukan kenaikan bagian laba ventura bersama sebesar Rp 184,53 miliar atau tumbuh 124,59% yoy.
Farid menambahkan, sejak Januari sampai dengan September 2021, Adhi Karya telah menerima realisasi pembayaran untuk pekerjaan proyek Jalan Tol Banda Aceh-Sigli senilai Rp 1,7 triliun dan menerima realisasi pembayaran untuk pekerjaan LRT Jabodebek Fase I senilai Rp 500 miliar.
"Pembayaran ini akan meningkatkan likuiditas ADHI yang dapat mendukung percepatan penyelesaian proyek-proyek infrastruktur khususnya Proyek Strategis Nasional," ujar dia.
Baca Juga: Saham BUMN konstruksi kompak melemah dalam sepekan, ini rekomendasi analis
Analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael menilai, realisasi kinerja ADHI hingga kuartal ketiga 2021 sesuai dengan ekspektasinya. Namun, hasil itu masih berada di bawah konsensus.
Hanya saja, seiring dengan kenaikan liabilitas maka diproyeksikan belanja modal atawa capital expenditure (capex) ADHI tahun depan akan serupa dengan anggaran tahun ini. Walau begitu, Joshua menilai ADHI masih akan mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja.
"Kami proyeksikan akhir tahun pendapatan ADHI sebesar Rp 12 triliun dan laba bersih Rp 84 miliar," ujar Joshua.
Mirae Asset merekomendasikan hold saham ADHI dengan target harga Rp 1.150. Pada Senin (1/11), harga saham ADHI menguat 0,95% ke level Rp 1.060 per saham.
Baca Juga: Saham konstruksi BUMN kompak turun dalam sepekan, simak rekomendasi berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News