kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham BUMN konstruksi kompak melemah dalam sepekan, ini rekomendasi analis


Jumat, 29 Oktober 2021 / 08:04 WIB
Saham BUMN konstruksi kompak melemah dalam sepekan, ini rekomendasi analis
ILUSTRASI. Proyek salah satu emiten BUMN konstruksi


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam seminggu terakhir, saham-saham emiten konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatatkan penurunan harga yang tergolong signifikan.

Hingga akhir perdagangan Kamis (28/10), saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) merosot 8,11% dalam sepekan menjadi Rp 1.020 per saham, PT PP Tbk (PTPP) turun 6% ke Rp 1.175, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) koreksi 7,89% menjadi Rp 1.225, dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melemah 7,22% ke posisi Rp 900 per saham.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, koreksi tersebut merupakan penurunan yang wajar. Pasalnya, saham-saham konstruksi sudah sempat naik signifikan dari posisi terendahnya.

"Kini pelaku pasar akan terus memantau pergerakannya, mengingat harga sebelumnya sudah turun dalam dan sempat ada indikasi tren kenaikan," kata Sukarno saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (28/10).

Baca Juga: Saham konstruksi BUMN kompak turun dalam sepekan, simak rekomendasi berikut

 

Menurut Sukarno, pelaku pasar masih menunggu rilis laporan keuangan per kuartal III 2021 para emiten konstruksi ini. Jika mayoritas kinerjanya bagus, maka bisa menjadi peluang untuk kenaikan harganya ke depan.

Sukarno melihat, prospek saham-saham konstruksi BUMN dalam jangka pendek dan menengah terbilang bagus. Untuk jangka panjang, pergerakan saham juga akan positif jika perusahaan mampu untuk memperlihatkan tren pemulihan.

Saat ini, harga saham-saham konstruksi BUMN tergolong murah jika dilihat dari rata-rata harga dua sampai tiga tahun terakhir.

"Koreksi saat ini bisa menjadikan peluang untuk masuk di harga lebih murah. Secara siklus, saham-saham ini akan mengalami kenaikan di akhir tahun, ditambah adanya aksi window dressing," tutur Sukarno.

Ia merekomendasikan buy on weakness untuk ADHI, PTPP, WSKT, WIKA beserta anak-anak usahanya. Sukarno memprediksi, potensi kenaikan dari level saat ini minimal 15% sampai 25%.

Selanjutnya: Bank Jago berencana salurkan kredit lewat aplikasi Jago mulai tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×