Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Sementara itu, Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika mengungkapkan, kinerja yang positif SIDO ditopang oleh produk-produknya yang berguna untuk menjaga daya tahan tubuh. Hal ini diperkirakan masih bisa menjadi katalis positif di sisa tahun 2020.
Putu juga mengamati, penguatan penjualan SIDO terdorong permintaan yang tinggi untuk minuman kesehatan. Di sisi lain, penjualan dari perdagangan umum atau general trade dan ekspor yang menurutnya akan membaik.
Mempertimbangkan pemulihan yang akan terjadi, Putu memproyeksikan general trade dan penjualan ekspor akan lebih masih berpeluang bertumbuh ke depan. Adapun hingga akhir tahun 2020, dia memperkirakan pertumbuhan pendapatan SIDO masih di kisaran single digit. Sementara untuk labanya berpotensi bertumbuh naik hingga double digit.
"Kami masih merekomendasikan buy untuk saham SIDO dengan target harga Rp 930," ujar Putu kepada Kontan.co.id, hari ini. Rabu (21/10), harga saham SIDO ditutup turun 0,63% ke Rp 785 per saham.
Baca Juga: Gencar Rilis Produk Anyar, Sido Muncul Geber Penjualan di Pasar Lokal
Senada dengan rekomendasi tersebut, Robertus juga menyarankan investor untuk mempertahankan beli saham SIDO. Menurut dia, pembukaan kembali aktivitas pedagangan umum akan mendukung pertumbuhan lebih lanjut.
"Kami mempertahankan peringkat buy untuk SIDO, pada target harga Rp 960," ungkap Robertus dalam riset. Adapun target harga itu lebih tinggi dibanding sebelumnya yang berada di Rp 755.
Peningkatan target harga ini mengingat laba bersih SIDO hingga akhir tahun 2020 diproyeksi akan naik menjadi Rp 901 miliar. Sebelumnya, Robertus memperkirakan laba SIDO akan mencapai Rp 826 miliar. Sementara itu, pendapatan SIDO diprediksikan akan mencapai Rp 3,01 triliun di akhir tahun 2020.
Baca Juga: Penjualan Sido Muncul (SIDO) membaik, ini rekomendasi sahamnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News