kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Laba naik di kuartal I, simak rekomendasi saham Indocement (INTP)


Rabu, 01 Juli 2020 / 16:36 WIB
Laba naik di kuartal I, simak rekomendasi saham Indocement (INTP)
ILUSTRASI. Salah satu pendorong kenaikan laba bersih Indocement (INTP) adalah faktor efisiensi biaya, adanya pendapatan operasional lain.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi industri semen yang sedang kelebihan pasokan (oversupply), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) masih membukukan pertumbuhan laba. Emiten penghuni indeks Kompas100 ini membukukan laba bersih Rp 400,43 miliar, naik tipis 0,87% dari periode yang sama tahun lalu.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin menilai, capaian INTP pada tiga bulan pertama 2020 sejalan dengan estimasi konsensus yang mencerminkan 23,8% dari estimasi laba bersih tahun 2020. Akan tetapi, realisasi ini di bawah perkiraan Mirae Asset Sekuritas, yakni hanya mencapai 20,4% dari estimasi laba bersih 2020.

Mimi menilai, salah satu pendorong tumbuhnya laba bersih secara tahunan adalah faktor efisiensi biaya, adanya pendapatan operasional lain yang lebih tinggi, dan adanya pajak penghasilan tangguhan. Hal ini akan didukung oleh adanya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) No. 1 Tahun 2020, di mana ada salah satu kebijakan yang berkaitan dengan pengurangan dalam tarif pajak penghasilan (PPh) badan.

Baca Juga: Pendapatan turun, laba bersih Indocement (INTP) justru naik tipis di kuartal I-2020

Namun perlu diingat, meskipun laba bersih INTP masih bisa tumbuh secara positif, pendapatan bersih INTP di kuartal pertama 2020 turun. “Hal ini seiring dengan permintaan semen yang melambat selama kuartal tersebut akibat musim hujan di awal tahun, dikombinasikan dengan pandemi Covid-19 yang mulai menyebar di Indonesia pada awal Maret 2020,” tulis Mimi dalam riset, hari ini (7/1).

Estimasi Mimi, kinerja INTP untuk kuartal kedua 2020 berpotensi turun bila dibandingkan dengan kuartal pertama 2020. Hal ini karena dampak dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang akan lebih terlihat di kuartal kedua. Namun, seiring pulihnya kegiatan ekonomi secara bertahap sejak pekan kedua Juni 2020, Mimi berharap adanya pemulihan permintaan di semester kedua tahun ini.

Mimi masih mengkaji ulang rekomendasi untuk saham INTP pasca merilis kinerja kuartal pertama 2020. Namun, rekomendasi terakhir Mimi untuk saham INTP adalah hold dengan target harga Rp 13.000 per saham. Rabu (1/7), harga saham INTP turun 2,54% ke Rp 11.500 per saham.

Baca Juga: Tidak Semua Emiten dengan Free Float Minimal 40% Bisa Menikmati Diskon Pajak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×