Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi industri semen yang mengalami kelebihan pasokan (oversupply), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) masih membukukan pertumbuhan laba. Emiten produsen semen merek Tiga Roda ini membukukan laba bersih sebesar Rp 400,43 miliar, naik tipis 0,87% dari periode yang sama tahun lalu.
Meski demikian, INTP mencatatkan penurunan dari sisi top line. Pendapatan INTP turun 9,91% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 3,36 triliun dari sebelumnya Rp 3,73 triliun.
Pendapatan ini terdiri atas penjualan semen kepada pihak berelasi senilai Rp 30,07 miliar. Sementara penjualan kepada pihak ketiga terdiri atas penjualan semen senilai Rp 3,04 triliun, penjualan beton siap pakai sebesar Rp 291,67 juta, dan penjualan agregat senilai Rp 172 juta .
Baca Juga: Indocement (INTP) Menurunkan Belanja Modal Jadi Rp 1,1 Triliun
INTP juga mencatatkan penurunan beban pokok pendapatan seiring dengan turunnya pendapatan. Per 31 Maret 2020, INTP menanggung beban pokok pendapatan senilai Rp 2,29 triliun, turun 10,54% dibandingkan dengan beban pokok pendapatan tahun lalu.
Beban-beban lain juga terpantau ikut turun. Beban usaha turun 2,21% menjadi Rp 770,93 miliar. Jumlah ini terdiri atas beban umum dan administrasi yang turun 0,6% % menjadi Rp 156,69 miliar dan beban penjualan turun 2,6% menjadi 614,24 miliar.
Dus, emiten konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 400,42 miliar. Laba per saham dasar INTP juga naik menjadi Rp 108,78 dari sebelumnya hanya Rp 107,8 per saham.
Baca Juga: Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) mulai lirik pasar di kawasan Asia
Per 31 Maret 2020, jumlah aset INTP sebesar Rp 27,38 triliun. INTP hanya memiliki liabilitas senilai Rp 3,9 triliun. Sedangkan ekuitas emiten semen ini mencapai Rp 23,48 triliun. Adapun jumlah kas dan setara kas INTP mencapai Rp 7,76 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News