Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kondisi nilai tukar Rupiah tampak membayangi kinerja emiten farmasi di tahun lalu. Lihat saja, PT Merck Tbk (MERK) yang meraih laba Rp 181,47 miliar sepanjang 2014. Angka tersebut hanya tumbuh 3,43% dibanding Rp 175,44 miliar di tahun sebelumnya.
Dalam laporan keuangan yang diterbitkan perseroan, tertulis bahwa pendapatan MERK naik 7,13% dari Rp 805,74 miliar menjadi Rp 863,2 miliar. Namun beban pokok penjualannya meningkat 12,97% dari Rp 358,28 miliar ke posisi Rp 404,75 miliar.
Kerugian kurs yang dialami pun melesat. Pada 2013, MERK hanya memperoleh rugi kurs bersih Rp 393,29 miliar. Lalu di 2014, rugi kurs bersihnya menjadi Rp 919,11 miliar.
Aset perusahaan asal Jerman ini tumbuh 2,81% dari Rp 696,94 miliar jadi Rp 716,59 miliar. Di situ, aset lancarnya yakni Rp 595,33 miliar dan aset tak lancar Rp 121,26 miliar.
Liabilitas MERK tercatat Rp 162,9 miliar. Lalu ekuitasnya masih tebal di angka Rp 553,69 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News