Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Herlina Kartika Dewi
Kendati demikian, Nico menilai CTRA perlu menggenjot penjualan pra penjualan atau marketing sales perusahaan itu di sisa akhir tahun ini, terutama 20% dari target yang belum dicapai.
Sementara, analis Deutsche Verdhana Sekuritas Hadi Soegiarto menungkapkan dalam risetnya tanggal 26 September 2019, CTRA berhasil melakukan perubahan strategi.
Ia menilai, kinerja CTRA pada semester II 2019 akan membaik karena didorong oleh pipeline marketing sales emiten tersebut. Menurut Hadi, di tengah prospek pasar properti yang lambat, CTRA berpotensi menghasilkan marketing sales melebihi 4% dari target yang perseroan tentukan, setelah gagal dalam target awal selama tiga tahun terakhir.
Hadi memperkirakan total potensi marketing sales sebesar Rp 1,35 triliun dari pipeline proyek peluncuran yang akan datang, yakni periode September hingga Desember 2019. Sementara, potensi marketing sales dari proyek non peluncuran sebesar Rp 1,1 triliun.
Alhasil, angka tersebut bisa mengangkat marketing sales CTRA dari Rp 3,8 triliun pada hingga Agustus 2019 menjadi Rp 6,25 triliun hingga akhir tahun 2019. Artinya, lebih 4% dari yang CTRA targetkan sebesar Rp 6 triliun.
Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) mengakui pasar perkantoran masih berat
Hadi juga menilai proyek peluncuran pemukiman Jakarta yang terjangkau seperti pengembangan Citra Garden Puri juga mendorong marketing sales emiten itu. CTRA menargetkan marketing sales proyek itu terkumpul Rp 300 miliar dengan harga unit rumah mulai dari Rp 900 miliar.
Namun, realisasinya proyek Citra Garden Puri Jakarta Barat berhasil menyumbang sebesar Rp 700 miliar. Sehingga, marketing sales CTRA, hingga kini sudah terkumpul sekitar Rp 4,8 triliun. Ini setelah pada September lalu CTRA mencatat marketing sales Rp 4,1 triliun.
Sementara itu, Nico menilai dari pergerakan saham CTRA juga menunjukkan tren positif. Sejak 2018 di bulan Oktober, saham CTRA berangsur-angsur mengalami kenaikan. Ia menilai harga saham emiten itu menunjukkan tren positif sejak tahun lalu. Meskipun saat ini ada penurunan tapi tidak akan berlangsung lama karena CTRA tidak mengalami penurunan yang signifikan.
Nico merekomendasikan buy saham CTRA dengan target Rp 1.600. Sedangkan Hadi juga menyarankan buy dengan target Rp 1.430.
Sementara itu, Adi juga merekomendasikan buy saham CTRA dengan target Rp 1.300 per sahamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News