Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal III 2019, laba bersih PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) menurun 44,60% di angka Rp 167,629 miliar dari Rp 302,622 miliar.
Sementara itu, pendapatan dan penjualan meningkat 50,07% dari Rp5,50 triliun menjadi Rp 8,28 triliun pada periode ini.
Baca Juga: Tertekan penurunan harga, kinerja emiten batubara melorot di kuartal III 2019
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (1/11), segmen digital dan teknologi mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 56,0%, dari Rp 5 triliun menjadi Rp 7,9 triliun pada kuartal III 2019.
Segmen tersebut telah berkontribusi sebesar 95,0% dari pendapatan konsolidasian pada periode kuartal III tahun ini, dibandingkan dengan 91,8% pada tahun lalu.
"Kami berada pada jalur yang tepat untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain digital terdepan di Indonesia," ungkap manajemen sebagaimana tertera pada keterangan resmi, Jumat (1/11).
Perusahaan yang bergerak pada digital incubator dan bisnis investasi ini telah mengantar beberapa perusahaan go public selama beberapa tahun terakhir, di antaranya adalah PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) pada November 2017, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) pada Juli 2018, PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) pada November 2018, PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) pada September 2019 dan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) pada Oktober 2019.
Selain itu, melalui anak perusahaannya, Matcmove Pay Pte Ltd (MMP) menanamkan investasinya pada P2P lending bernama MoolahSense pada September lalu.
"Entitas anak KREN yang menyediakan platform dompet digital ke seluruh wilayah Asia, MMP, mengumumkan investasi di MoolahSense, platform peer-to-peer (P2P) lending yang fokus pada pembiayaan UKM. Dalam 12 bulan ke depan, MMP berencana untuk berinvestasi pada mayoritas saham MoolahSense sebesar 20%," lanjut manajemen.
Baca Juga: BEI membuka kembali perdagangan saham Maha Properti (MPRO) setelah cooling down
KREN melanjutkan, akses terhadap modal tantangan di kalangan bisnis UKM, bagi sebagian besar dari mereka. Agar mencapai skalabilitas karena kurangnya kredit dan opsi pendanaan, MMP dan MoolahSense berkolaborasi memberikan solusi.
"Kami juga menawarkan dan memelihara bisnis UKM evaluasi kredit digital dan layanan distribusi modal," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News