Reporter: Cipta Wahyana | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Kamis ini (26/8), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengumumkan kinerja selama semester I-2010. Dalam keterbukaan informasi di BEI, INDF mengungkapkan, di akhir Juni 2010, INDF membukukan penjualan bersih terkonsolidasi Rp 18,12 triliun, tumbuh 0,2% dibandingkan penjualan di akhir Juni 2009.
Penjualan Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) yang meliputi divisi Mi Instan, Dairy, Penyedap Makanan, Makanan Ringan, serta Nutrisi & Makanan Khusus menyumbang 47% atau Rp 8,52 triliun terhadap penjualan bersih itu. Pencapaian itu tumbuh 43% dibanding penjualan pada semester pertama lalu.
Penopang peningkatan kinerja divisi CBP tak lain adalah kondisi makro ekonomi yang membaik. Kondisi ini memicu peningkatan volume penjualan semua produk di seluruh divisi.
Sayangnya, kotribusi penjualan Grup Bogasari terhadap total penjualan konsolidasi turun dari 30% di semester I-2009 menjadi 26% di akhir Juni 2010. Penurunan inilah yang membuat total penjualan INDF hanya tumbuh tipis. Ini terjadi karena penurunan harga gandum di pasar internasional memicu penurunan harga jual tepung terigu.
Sementara, Grup Agribisnis dan Distribusi masing-masing menyumbang pendapatan sebesar 19% dan 8% atau tidak berubah dibandingkan setahun lalu.
Meski penjualan hanya tumbuh tipis, INDF mampu membukukan laba kotor Rp 5,88 triliun atau naik 24,6% dari Rp 4,72 triliun di semester I-2009. Penyebabnya adalah penurunan biaya bahan baku. Adapun laba usaha tumbuh 40,3% menjadi Rp 3,12% dari Rp 2,22 triliun.
Alhasil, margin laba kotor dan margin laba usaha masing-masing naik menjadi 32,5% dan 17,2%.
Perbaikan margin itu mampu mendongkrak laba bersih INDF hingga 76,4%, dari Rp 799,74 miliar menjadi Rp 1,41 triliun. Bahkan, laba inti (core profit) yang murni berasal dari operasional naik menjadi Rp 1,38 triliun dari Rp 595,20 miliar di semester I-2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News