Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I-2020, penjualan bersih PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) turun 11,8% year on year (yoy), dari Rp 50,72 triliun menjadi Rp 44,73 triliun. Penurunan top line pada paruh pertama tahun ini lebih disebabkan oleh merosotnya penjualan pada kuartal II-2020.
Dengan membandingkan laporan keuangan HMSP per Juni 2020 yang dirilis, Kamis (23/7) dengan laporan keuangan HMSP per Maret 2020, penjualan pada triwulan kedua tahun ini merosot hingga 21,81% yoy menjadi Rp 21,04 triliun. Padahal, pada kuartal II-2019, HMSP masih membukukan penjualan Rp 26,91 triliun.
Baca Juga: Lowongan kerja 2020 PT BIMA (Anak perusahaan BUMN Pelindo III Group)
Kinerja ini turun drastis jika dibandingkan dengan penjualan HMSP pada kuartal I-2020 yang hanya terkoreksi 0,49%, dari Rp 23,81 triliun menjadi Rp 23,69 triliun. Meskipun begitu, jika menghitung perolehan secara kuartalan, penjualan HMSP pada kuartal II-2020 hanya lebih rendah 11% dibandingkan penjualan pada kuartal I-2020.
Jika merinci per jenis produknya, maka penjualan sigaret kretek mesin (SKM) HMSP di pasar lokal menjadi yang turun paling dalam sepanjang April-Juni 2020 ini. Pendapatan dari produk yang berkontribusi sebesar 66% terhadap pendapatan total HMSP ini merosot 27,35% yoy, dari Rp 19,22 triliun pada kuartal II-2019 menjadi Rp 13,96 triliun pada kuartal II-2020.
Baca Juga: Penjualan Rokok HMSP Anjlok 27,8%, Pangsa Pasar Melorot Jadi 28,2%
Penurunan penjualan tersebar selanjutnya dicatatkan oleh produk sigaret putih mesin (SPM) yang terkoreksi 23,88% yoy menjadi Rp 2,14 triliun dari sebelumnya Rp 2,81 triliun. Meskipun begitu, SPM cuma menyumbang 10% terhadap total pendapatan HMSP per kuartal II-2020.
Sebaliknya, penjualan sigaret kretek tangan (SKT) tumbuh 1,95%, dari Rp 4,66 triliun pada kuartal II-2019 menjadi Rp 4,75 triliun pada kuartal II-2020. Akan tetapi, kontribusinya yang hanya mencapai 23% terhadap pendapatan total HMSP masih jauh di bawah produk SKM.
Kemudian, apabila diakumulasi, penjualan SKT HMSP sepanjang semester I-2020 ini meningkat 6,77% yoy menjadi Rp 9,51 triliun. Sebaliknya, penjualan SKM turun 15,11% yoy menjadi Rp 30,5 triliun dan SPM -20,80% menjadi Rp 4,31 triliun.
Selain ketiga jenis produk yang dijual di pasar lokal, HMSP juga melakukan penjualan ekspor dan produk lainnya meski kontribusinya terbilang masih sangat kecil. Tak jauh berbeda dengan penjualan lokal, penjualan ekspor HMSP sepanjang paruh pertama tahun ini merosot 25,44% yoy menjadi Rp 142,67 miliar, sedangkan penjualan lainnya naik 7,75% yoy menjadi Rp 270,37 miliar.
Baca Juga: Volume penjualan HMSP turun 27,8% di kuartal II 2020, ini analisis Mirae Sekuritas
Sejalan dengan penurunan penjualan total, HMSP turut mencatatkan penurunan laba bersih. Sepanjang April-Juni 2020, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk HMSP anjlok 55,09% yoy, dari Rp 3,48 triliun menjadi Rp 1,56 triliun. Jika dibandingkan dengan periode Januari-Maret 2020, jumlah ini terkoreksi 52,89%.
Padahal, pada kuartal I-2020, laba bersih HMSP masih tumbuh 1,10%, dari Rp 3,29 triliun menjadi Rp 3,32 triliun. Alhasil, laba bersih HMSP sepanjang semester I-2020 merosot 27,82%, dari Rp 6,77 triliun menjadi Rp 4,89 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News