Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Presiden Direktur CSA Institue Aria Santoso menilai, kinerja emiten semen memiliki potensi untuk naik hingga penghujung tahun. Sebab, ia menilai permintaan semen yang berasal dari proyek besar baik dari swasta maupun pemerintah masih cukup tinggi.
Sementara untuk konsumen semen dari segmen retail, Aria mengatakan saat ini masih belum bergairah.“Realisasi anggaran perusahaan konstruksi dan perencanaan developer untuk pembangunan proyek di tahun berikutnya bisa menolong kenaikan penjualan di kuartal III 2019,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Minggu (3/11).
Baca Juga: Laba bersih Semen Baturaja (SMBR) merosot 44,42% pada kuartal III-2019
Lebih lanjut, proyek pembangunan infrastruktur seperti jalan, gedung, bendungan, hingga pelabuhan yang masih terus berlanjut juga akan menyerap pasokan semen.
“Proyek pengembang baik BUMN maupun swasta juga akan menyerap produksi semen,” sambungnya.
Untuk itu, ia memberi rekomendasi akumulasi untuk saham INTP dan SMGR dengan target harga masing-masing Rp 22.000 per saham dan Rp 14.000 per saham.
Baca Juga: Sebulan terakhir net sell asing di bursa mencapai Rp 3,88 triliun, ini penyebabnya
Sementara untuk saham SMCB, Aria merekomendasikan untuk hold sebab ia melihat adanya potensi kenaikan kinerja hingga akhir tahun. “SMCB boleh hold dengan kemungkinan perbaikan kinerja di akhir tahun,” tutup Aria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News