Reporter: Aloysius Brama | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) mengalami penurunan laba sebesar 12,6% bila dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu. Pada kuartal I tahun ini, laba periode berjalan yang berhasil diperoleh DUTI sebesar Rp 296,5 miliar. Padahal dalam rentang periode yang sama di tahun lalu, DUTI mencetak laba sebesar Rp 339,4 miliar.
Penurunan laba DUTI ini sendiri juga diikuti oleh penurunan pendapatannya. Tercatat pada akhir kuartal I ini, DUTI hanya mencetak pendapatan sebesar Rp 515,03 miliar. Sedangkan kuartal I tahun lalu, pendapatan DUTI mencapai Rp 625,59 miliar.
Dalam laporan keuangan yang dirilis pada situs IDX, terdapat beberapa penurunan pendapatan usaha dari perusahaan yang tergabung dalam Sinar Mas Group tersebut. Penurunan pendapatan paling curam tampak dari penjualan tanah perusahaan. Pada kuartal I ini, penjualan tanah DUTI turun mencapai 27,67% dibanding dengan kuartal I tahun lalu yakni sebesar Rp 277 miliar.
Pendapatan dari usaha perhotelan DUTI juga mengalami penurunan sebesar 11,67%. Penurunan pendapatan tercatat dari Rp 15,38 miliar pada kuartal I tahun lalu menjadi Rp 13,7 miliar pada kuartal I tahun ini.
Sedangkan pendapatan dari wahana rekreasi perusahaan mengalami kenaikan sebesar 25,96% pada kuartal I tahun ini. Pendapatan DUTI dari wahana rekreasi sebesar Rp 3,59 miliar. Sedangkan pada kuartal I tahun lalu, pendapatan dari usaha tersebut hanya sebesar Rp 2,85 miliar.
Disamping itu hutang perusahaan juga terpantau mengalami kenaikan. Hutang usaha misalnya naik hingga 56,98% dari Rp 49,49 miliar pada akhir kuartal I tahun lalu, menjadi Rp 77,69 miliar di periode yang sama pada tahun ini. Sedangkan hutang pajak perusahaan juga naik sebesar 15,98% yakni sebesar Rp 99,67 miliar pada kuartal I tahun ini.
Sisi positifnya, DUTI berhasil menekan beban perusahaan. Pada kuartal I tahun 2018, beban DUTI sendiri mencapai Rp 177,1 miliar. Sedangkan pada tahun ini, beban yang dikeluarkan oleh DUTI sendiri hanya sebesar Rp 167,4 miliar.
Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan kinerja DUTI masih bisa dibilang mengalami improvisasi. “Beban pokok mengalami penurunan dari 24% menjadi 22%. Rasio profit terhadap pendapatan juga naik dari 54% menjadi 58%, meskipun jumlah labanya turun,” papar Sukarno kepada Kontan.co.id, Senin (29/4).
Dengan kinerja tersebut, Sukarno memproyeksikan laba bersih DUTI bisa tumbuh sekitar 4% hingga 6% pada akhir tahun 2019 nanti. Asal tahu saja, pada tahun 2018 lalu DUTI sendiri meraup laba bersih hingga Rp 911,49 miliar.
Meski begitu secara teknikal, Sukarno mengaku pergerakan harga saham DUTI kurang menarik. Menurutnya, harga saham emiten properti tersebut sudah mengalami kenaikan. Ketika berita ini ditulis, harga saham DUTI sendiri mencapai 7.150.
Untuk itu bagi para investor yang memiliki saham tersebut, Sukarno mengatakan ada baiknya untuk melepas saham itu terlebih dahulu. Sedangkan bagi para investor yang belum memiliki saham tersebut, ada baiknya mereka menunggu serta mengamati pergerakan harganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News