Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mencatat kinerja yang solid pada semester I-2025.
Emiten investasi infrastruktur milik konglomerat Prajogo Pangestu yang baru dua bulan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu membukukan laba bersih US$ 74,4 juta, melonjak lebih dari 347% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 16,6 juta.
Direktur CDIA, Jonathan Kandinata, mengatakan pencapaian tersebut mencerminkan ketahanan bisnis sekaligus disiplin strategi pertumbuhan perseroan.
“Kami juga memiliki posisi likuiditas kuat sebesar US$ 527,6 juta yang memperkuat model bisnis berkelanjutan dan portofolio infrastruktur terdiversifikasi,” ujar Jonathan dalam keterangan yang diterima Kontan, Selasa (23/9/2025).
Baca Juga: Sejumlah Bank Kecil Berhasil Cetak Kenaikan Laba Signfikan pada Semester I-2025
Kinerja positif tersebut tidak lepas dari penguatan basis modal lewat strategi pendanaan yang terdiversifikasi.
CDIA memperoleh suntikan modal Rp 2 triliun dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, penyertaan modal US$ 185 juta dari Chandra Asri Group dan EGCO Group, serta dana segar Rp 2,4 triliun dari hasil penawaran umum perdana saham (IPO) pada Juli 2025.
IPO tersebut bahkan mencatat oversubscription hingga 563,6 kali dengan harga penawaran Rp 190 per saham.
Dana IPO sebagian besar dialokasikan untuk ekspansi di sektor logistik, yakni Rp 900 miliar untuk menambah armada kapal dan Rp 1,5 triliun untuk pengembangan tank farm, pipa ethylene, serta fasilitas pelabuhan.
Perseroan juga tengah membangun dua kapal kimia berkapasitas 9.000 DWT di Jepang yang dijadwalkan beroperasi pada semester I-2026.
Selain itu, CDIA memperkuat lini bisnis logistik dengan mengakuisisi PT Barito Investa Prima (kini PT Chandra Investa Prima) dan mengoperasikan dua kapal pengangkut gas ethylene.
Baca Juga: Bos BRI Optimistis Dividen Interim Tetap Tinggi Meski Laba Merosot di Semester I-2025
Kapal tersebut mendukung distribusi bahan baku antara kompleks Cilegon Chandra Asri dan Aster Chemicals & Energy Pte. Ltd. di Singapura.
“Inisiatif ini memperkuat posisi CDIA sebagai Mitra Pertumbuhan industri petrokimia Asia Tenggara,” tambah Jonathan.
Pada semester I-2025, CDIA membukukan pendapatan bersih US$ 66,9 juta, naik 41,9% year on year. Kontribusi logistik melonjak tajam menjadi US$ 15 juta, dibanding hanya US$ 0,1 juta pada periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bersih Cinema XXI (CNMA) Turun di Semester I-2025
Jonathan menegaskan dengan fondasi modal yang kuat dan ekspansi logistik yang agresif, CDIA siap memperkuat perannya sebagai penyedia utama solusi konektivitas regional sekaligus mitra pertumbuhan industri petrokimia di Asia Tenggara.
Selanjutnya: Prabowo Temui Bos Bloomberg, Bahas Investasi Energi Bersih
Menarik Dibaca: Ini Daftar Lengkap 30 Kandidat yang Akan Mendapat Ballon d’Or di 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News