kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bersih Turun, Cek Rekomendasi Saham Erajaya Swasembada (ERAA)


Selasa, 15 November 2022 / 20:17 WIB
Laba Bersih Turun, Cek Rekomendasi Saham Erajaya Swasembada (ERAA)
ILUSTRASI. Erajaya Group secara serentak meresmikan 16 outlet terbaru yang tersebar di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) turun pada periode sembilan bulan 2022. ERAA meraup laba bersih sebesar Rp 680,28 miliar, turun 5,41% dibandingkan Rp 719,20 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Penurunan laba bersih terjadi saat ERAA mampu mendongkrak penjualan. ERAA mengantongi penjualan neto Rp 34,94 triliun. Penjualan Erajaya naik 12,05% dibanding posisi per kuartal ketiga 2021 sebesar Rp 31,18 triliun.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menyoroti penurunan laba bersih ERAA akibat kenaikan pada sejumlah pos beban. Khususnya beban umum dan administrasi yang disumbang oleh kenaikan beban gaji karyawan, akibat ekspansi yang digelar ERAA.

"Tetapi ekspansi ERAA ini akan berdampak positif. Mengingat diversifikasi bisnis membuat ERAA tidak bergantung pada lini bisnis digital saja," kata Azis, kepada Kontan.co.id, Selasa (15/11).

Baca Juga: Penjualan Naik, Laba Bersih Erajaya (ERAA) Malah Turun 5,4% jadi Rp 680 Miliar

Merujuk laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan neto ERAA masih didominasi oleh segmen telepon selular dan tablet dengan nilai Rp 27,39 triliun. Penjualan segmen ini maik 10,57% secara tahunan (YoY).

Nilai penjualan dari telepon selular dan tablet itu setara dengan 78,4% dari total penjualan neto yang diraih ERAA per kuartal ketiga 2022. Selain itu, ERAA juga mengantongi penjualan dari produk operator senilai Rp 2,06 triliun.

Segmen komputer dan peralatan elektronik menyumbangkan Rp 1,52 triliun. Kemudian kontribusi dari penjualan aksesoris dan lain-lain mencapai Rp 3,96 triliun.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menambahkan, terpangkasnya laba bersih ERAA juga tak lepas dari efek tekanan kurs rupiah dan dampak kenaikan inflasi. Kondisi ini turut membuat margin ERAA tertekan.

Meski begitu, produk gadget terbaru terutama iPhone 14 dapat menjadi sentimen positif yang bisa mendongkrak penjualan ERAA pada kuartal IV-2022. "Tapi karena inflasi masih tinggi, akan berpeluang menjadi hambatan ERAA bertumbuh karena daya beli masyarakat melemah," kata Andhika.

Baca Juga: Paris Baguette Buka Gerai Baru di PIK Avenue

Rekomendasi Saham

Pada perdagangan Selasa (15/11) ini, saham ERAA ditutup pada posisi harga Rp 400. Tidak berubah dari posisi penutupan kemarin. 

Andhika menganalisa, candlestick ERAA berbentuk doji, dengan volume yang besar dari perdagangan sebelumnya. Mengindikasikan saham ERAA berpeluang rebound untuk jangka pendek.

Rekomendasi Andhika, speculative buy ERAA mencermati support Rp 394 dan target penguatan Rp 420. "Saham ERAA dilihat dari teknikal dalam tren besarnya masih dalam fase downtrend berat," imbuh dia.

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan buy on weakness. Dia menyarankan investor untuk memerhatikan support pada Rp 378 dan resistance di area Rp 410.

Baca Juga: Efek Rupiah Melemah, Begini Rekomendasi Saham KLBF, SMSM dan ERAA

Herditya membeberkan, pergerakan ERAA hari ini masih didominasi oleh tekanan jual. Apabila ERAA belum sanggup menembus dari area resistance-nya, maka ERAA rawan koreksi untuk uji support.

"Hal itu juga tampak dari pergerakan MACD dan Stochastic yang masih melandai di area negatifnya dan belum menunjukkan tanda-tanda penguatan," terang Herditya.

Azis juga melihat saham ERAA sebenarnya masih menarik untuk dikoleksi. Hanya saja, pergerakan harganya saat ini masih cenderung menurun.

Pelaku pasar disarankan wait and see terlebih dulu, dan bisa koleksi jika ada tanda recovery. "Kami merekomendasikan neutral dengan target Rp 418," pungkas Azis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×