kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Laba Bersih Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) Melesat 103,96%


Rabu, 13 November 2024 / 16:13 WIB
Laba Bersih Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) Melesat 103,96%
ILUSTRASI. PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA). Perseroan mencatatkan kenaikan laba triple digit pada akhir September 2024.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN. CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen gas industri, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan dan laba bersih selama periode Januari–September 2024. 

Melansir laporan keuangan per 30 September 2024, SBMA meraup pendapatan usaha sebesar Rp 96,61 miliar. Ini tumbuh 17,74% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 82,06 miliar.

Adapun penjualan gas industri berkontribusi sebesar Rp 93,23 miliar. SBMA juga meraup pendapatan atas jasa pengiriman barang senilai Rp 338,51 miliar di sembilan bulan pertama 2024. 

Berdasarkan produknya, Acetylene berkontribusi sebesar Rp2 6,74 miliar, Oxygen Rp 22,18 miliar, Argon Rp 17,52 miliar, Nitrogen Rp 10,57 miliar, Karbondioksida Rp 4,16 miliar dan penjualan lain-lain Rp 15,41 miliar.

Baca Juga: Jadi Perusahaan Keluarga, Saham Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) Tertekan

Dari sisi bottom line, laba neto tahun berjalan SBMA mencapai Rp 9,72 miliar selama Januari–September 2024. Raihan tersebut melesat 103,96% secara tahunan dari Rp 4,76 miliar pada periode yang sama di 2023. 

Direktur Operasional Surya Biru Murni Acetylene, Julianto Setyoadji menuturkan untuk menjaga dan menaikkan profitabilitas, SBMA tetap fokus dalam pengembangan aplikasi gas, support smelter dan sektor lainnya. 

 

Adapun aplikasi gas yang dimaksud, ialah pengembangan market dan Sarana Specialty Gas yang masih terbuka. Selain itu, SBMA juga fokus untuk pengembangan internal termasuk utilitas hingga optimalisasi limbah industri. 

"Untuk sektor unggulan seperti kesehatan, layanan migas menjadi skala prioritas bisnis SBMA. Kami juga akan melakukan perbaikan internal yang mencakup pelayanan optimal kepada pelanggan dan investasi sarana” tutup Julianto.

Selanjutnya: Harga Minyak Naik Tipis Rabu (13/11) Sore, Brent ke US$72,03 dan WTI ke US$68,25

Menarik Dibaca: Apakah Daun Singkong Bisa Menyebabkan Darah Tinggi? Ini Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×