Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) mencatat penjualan yang positif. Per Oktober kemarin, penjualan perseroan tercatat tercatat 168.000 ton. Secara year on year (yoy), angka tersebut melonjak 20,4%. Sementara, secara month on month (mom) kenaikannya sebesar 4%.
Teguh Hartono, analis Bahana Securities bilang, sama seperti pemain lain apalagi yang sama-sama memiliki status emiten pelat merah, permintaan semen untuk sisa tahun ini didorong oleh proyek-proyek pemerintah. Sementara, untuk awal tahun depan, proyek pemerintah masih sepi sehingga permintaan semen akan banyak didorong oleh pertumbuhan properti.
Sayangnya, belum terlihat adanya pertumbuhan signifikan untuk industri tahun depan. Pertumbuhan volume konsumsi semen sebesar 3,8%, hampir flat jika dibanding proyeksi tahun ini.
"SMBR terkena resiko permintaan properti yang masih stagnan," ujar Teguh dalam riset.
Selain resiko tersebut, margin juga bisa tertekan. Ini karena ada perubahan penjualan dari produk mixed ke semen curah yang memiliki margin lebih rendah.
Teguh memiliki estimasi jika SMBR tahun ini bakal memperoleh pendapatan Rp 1,48 triliun dengan posisi laba bersih Rp 364 miliar. Sementara, pendapatan tahun depan diprediksi naik menjadi Rp 1,53 triliun. Namun, laba bersihnya kemungkinan turun sekitar 17,5% menjadi Rp 300 miliar.
Teguh mempertahankan target harga di level Rp 300 per saham, namun merevisi rekomendasinya dari hold ke reduce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News