Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Petrosea Tbk (PTRO) mencetak pertumbuhan laba bersih yang ciamik pada kuartal I 2025. Kinerja positif tersebut diperkirakan berlanjut didukung ekspansi kapasitas dan kapabilitas di segmen pertambangan, rekayasa dan konstruksi.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, PTRO mencatatkan koreksi pendapatan sebesar 1,3% menjadi US$ 154,21 juta pada kuartal I 2025. Namun, laba bersih perseroan melesat 464,41% menjadi US$ 920.000.
Senior Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas mengatakan pendorong laba bersih PTRO didukung kinerja kuartalan yang apik. Yakni, efisiensi biaya operasional, kenaikan pendapatan non-operasional, dan pengelolaan keuangan yang lebih efektif.
Baca Juga: Matahari Department Store Cetak Kinerja Apik pada Kuartal I-2025
Efisiensi biaya operasional tercermin dari beban penjualan dan administrasi turun 7,4%. Lalu, pendapatan non operasional dengan bunga lebih dari tiga kali lipat dan keuntungan lain-lain yang tumbuh 107%.
Karenanya, Sukarno berpandangan kinerja PTRO berpotensi tetap tumbuh didukung ekspansi kapasitas dan kapabilitas di segmen pertambangan serta rekayasa dan konstruksi. "Kemudian Sinergi positif dengan PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN)," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (29/4).
Di sisi lain, terdapat sejumlah risiko yang dapat menghambat prospek PTRO. Salah satunya, volatilitas harga batubara yang dapat mempengaruhi aktivitas klien PTRO di sektor pertambangan lantaran dapat berdampak pada keputusan investasi dan operasional klien, yang pada gilirannya memengaruhi volume pekerjaan yang diterima PTRO.
"Kenaikan tarif royalti juga dapat menekan margin keuntungan klien, berpotensi mengurangi permintaan terhadap jasa PTRO," sebutnya.
Terlepas dari itu, Sukarno menilai positif prospek PTRO. Dus, ia memberikan rekomendasi beli PTRO dengan target awal Rp 3.550 – Rp 3.940 dan patokan support terdekat di Rp 2.530 – Rp 2.580.
Baca Juga: Prospek Emiten Baja Terancam Meredup Akibat Ancaman Impor Baja Murah
Selanjutnya: Industri Mebel Terpukul, HIMKI Desak Revisi Aturan Karantina Produk Jadi
Menarik Dibaca: Ketika BaZi Menjadi Alat Baca Diri di Era Sains dan Teknologi, Ini Penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News