Reporter: Dityasa H Forddanta |
JAKARTA. Pelemahan pasar batu bara belum berakhir dan emiten tambang seperti PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) masih tertekan. Emiten pelat merah ini mengalami kejatuhan laba bersih per lembar saham atau earning per share (EPS) pada tiga bulan pertama tahun ini.
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan yang diterima KONTAN, EPS PTBA triwulan I hanya sebesar Rp 215. Angka ini anjlok 75% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 376.
Penurunan ini terkait dengan penurunan penjualan PTBA sepanjang triwulan I lalu. Saat itu, manajemen mencatat penjualan senilai Rp 2,78 triliun, turun 9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 3,02 triliun.
Nah, penurunan penjualan itu tidak bisa diimbangi dengan efisiensi produksi perusahaan. Salah satunya terlihat dari kenaikan harga pokok penjualan PTBA sebesar 14% menjadi Rp 1,82 triliun dibanding periode sebelumnya yang sebesar Rp 1,59 triliun.
Inefisiensi tersebut menyebabkan laba kotor PTBA sepanjang tiga bulan pertama tahun ini menyusut hampir 50%, menjadi Rp 954,23 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun 2011, manajemen mampu mencatat laba kotor Rp 1,43 triliun. Ini pun menyeret laba bersih PTBA tergerus ke Rp 497,63 miliar, turun sekitar 75% dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 870,54 miliar.
Catatan saja, laba bersih PTBA di sepanjang tahun 2012 juga merosot 5,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News