kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Laba bersih lima bank turun 53% secara bulanan, tapi saham bank ini layak beli


Rabu, 24 Juni 2020 / 07:00 WIB
Laba bersih lima bank turun 53% secara bulanan, tapi saham bank ini layak beli


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja empat emiten bank besar plus PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun tajam pada April 2020.

Indo Premier Sekuritas dalam riset pada 22 Juni 2020 menjelaskan, agregat laba bersih empat bank besar yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara  Indonesia Tbk (BBNI) ditambah BBTN turun 53% dari bulan ke bulan alias month on month (mom) menjadi Rp 9,71 triliun. 

Jovent Muliadi dan Anthony analis Indo Premier Sekuritas dalam riset 22 Juni 2020 menjelaskan, penurunan tersebut disebabkan pendapatan bunga bersih yang menyusut 20% secara mom ditambah terjadi penurunan margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) di beberapa segmen. 

Baca Juga: IHSG Hari Ini Turun 0,81%, Saham BBCA Diburu Asing, TLKM Paling Banyak Dijual

Perbankan juga harus menaikkan provisi yang lebih tinggi 55% secara mom atau naik 48% secara yoy sepanjang empat bulan di tahun ini. 

Ini berarti biaya kredit alias cost of credit (CoC) selama empat bulan di tahun ini naik menjadi 1,8% dari 1,6% dalam empat bulan di tahun 2019. Angka ini menurut di bawah perkiraan kami dan target manajemen 2,8%.

Tapi jika ditotal sepanjang empat bulan di tahun 2020, laba bersih empat bank besar (BMRI, BBRI, BBCA, BBNI) ditambah BBTN sebesar Rp 31,5 triliun, angka ini flat secara yoy. Menurut analis Indo Premier, laba bersih ini memenuhi 67% dari estimasi mereka dan mencakup 41% dari estimasi konsensus. 

Indo Premier memperkirakan, pertumbuhan laba sebelum provisi dan pajak penghasilan alias pre-provision operating profit (PPOP) naik 8% yoy diimbangi ketentuan yang lebih tinggi 23% yoy. 

Baca Juga: Transaksi kartu kredit diramal masih bisa tumbuh meski sempat anjlok di kuartal II

Di antara bank-bank yang dikaver Indo Premier, PPOP BBNI naik paling tinggi yakni 12% yoy dan BBCA naik 10% yoy. Sedangkan PPOP BBTN turun 37% yoy dan BBRI turun 12% yoy. 

Agregat NIM lima bank turun menjadi 5,5% di empat bulan tahun ini. Dari periode sama tahun 2019, NIM lima bank masih sebesasr 5,9%, sedangkan dalam tiga bulan tahun 2020 NIM kelima bank 5,7%. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×