Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
Hal ini sebagian besar disebabkan restrukturisasi yang dilakukan oleh semua bank BUM. "Pinjaman yang direstrukturisasi akibat Covid mencapai 15% dari pinjaman pada bulan Mei," terang analis Indo Premier.
Emiten bank yang NIM turun paling besar dalam empat bulan terakhir adalah BBRI dengan penurunan NIM sebesar 120 bps secara yoy dan BBTN turun 40 bps secara yoy atau flat secara mom. Sedangkan BBCA cenderung flat baik secara yoy atau mom. BBCA juga paling baik diantara empat bank lainnya.
Baca Juga: Bunga deposito tertinggi 5,83%, bunga BCA 3,95%, BRI 5,35%, Mandiri 5,13%, BNI 5,5%
Meski demikian, pertumbuhan kredit kelima bank masih tumbuh 9% secara yoy atau turun 2% secara mom di April 2020. Kredit BMRI tumbuh paling besar yakni naik 13% secara yoy dan turun 3% mom.
BBTN juga membukukan pertumbuhan kredit 3% yoy dan turun 1% mom. Pertumbuhan kredit BBRI naik 6% yoy tapi turun 2% mom.
Pertumbuhan deposito ke lima bank tersebut tumbuh 11% yoy selama empat bulan di tahun ini dan turun 1% mom pada April 2020. Pertumbuhan CASA kelima bank 12% secara yoy dan turun 2% mom.
Agregat LDR meningkat menjadi 91% di April 2020 dari periode sama tahun 2019 di level 93%. Sedangkan pada Maret 2020, LDR agregat kelima bank di 92%.
Pada sektor ini, Jovent Muliadi dan Anthony analis Indo Premier Sekuritas menyarankan netral pada sektor ini karena penurunan EPS dari provisi yang lebih tinggi. Selain itu, NIM perbankan juga lebih rendah diimbangi oleh penilaian PBV 2,1 kali pada tahun 2020 dibanding rata-rata PBV 10 tahun 2,3 kali.
Baca Juga: Jangan Nafsu Mengejar Saham Murah, Valuasi Harganya Bisa Lebih Mahal
Risiko perbankan bisa naik karena provisi dan margin yang lebih rendah dari yang diperkirakan. Sedangkan downside perbankan adalah risiko default yang lebih buruk dari yang diperkirakan.
Dari lima bank BBTN yang disarankan oleh Indo Premier untuk dibeli dengan target harga Rp 1.200. Sedangkan BMRI, BBRI, BBCA dan BBNI disarankan hold dengan target harga saham masing-masing di Rp 5.100, Rp 2.700, Rp 26.000 dan Rp 3.900 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News