kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.100   3,72   0,05%
  • KOMPAS100 1.061   -1,72   -0,16%
  • LQ45 834   -1,37   -0,16%
  • ISSI 215   0,49   0,23%
  • IDX30 426   -0,57   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,85   0,17%
  • IDX80 121   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 125   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 142   0,06   0,05%

Laba Bersih JSMR Turun 44,75% per Kuartal III 2024, Ini Sebabnya


Jumat, 01 November 2024 / 03:48 WIB
Laba Bersih JSMR Turun 44,75% per Kuartal III 2024, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Jalan Tol Jakarta-Tangerang yang dioperasikan Jasa Marga di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengantongi laba bersih Rp 3,3 triliun per kuartal III 2024. Angka ini turun 44,75% dari laba bersih kuartal III 2023 yang sebesar Rp 5,97 triliun.

Melansir laporan keuangan, JSMR mengalami penurunan laba di tengah kenaikan pendapatan pada sembilan bulan pertama tahun 2024.

JSMR mencatatkan pendapatan sebesar Rp 20,36 triliun per kuartal III 2024. Raihan ini naik 44,64% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 14,08 triliun.

Secara rinci, segmen pendapatan tol berkontribusi paling besar di periode ini, yaitu Rp 12,74 triliun. Lalu, segmen pendapatan konstruksi menyumbang Rp 6,51 triliun dan segmen pendapatan usaha lainnya Rp 1,12 triliun.

EBITDA JSMR naik 35,98% YoY menjadi Rp 9,29 triliun per kuartal III 2024. Realisasi EBITDA margin pada periode ini juga lebih baik dibandingkan dengan kuartal III 2023, yaitu mencapai 67,04% di tengah pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru.

Baca Juga: Laba Jasa Marga (JSMR) Turun 44,75% di Kuartal III 2024, Cek Rekomendasi Analis

Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus mengatakan, penurunan laba bersih akibat adanya perbedaan kontribusi laba non-cash yang berasal dari aksi korporasi yang dilakukan Jasa Marga.

Pada periode kuartal III 2023, laba noncash yang berasal dari pemenuhan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) 22 tentang kombinasi bisnis sehubungan dengan konsolidasi kembali PT Jasamarga Solo Ngawi, PT Jasamarga Semarang Batang, dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono melalui akuisisi saham PT Lintas Marga Jawa oleh PT Jasamarga Transjawa Tol adalah sebesar kurang lebih Rp 4,11 triliun.

Sedangkan, pada periode kuartal III 2024, laba non-cash yang berasal dari pemenuhan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 72 tentang Penyusutan Harta Berwujud dan/atau Amortisasi Harta Tak Berwujud hanya sebesar Rp 702,38 miliar.

Jika pencapaian laba bersih kuartal III 2023 dan 2024 tidak memasukkan komponen laba non-cash tersebut di atas, maka diperoleh nilai laba inti Jasa Marga sebesar Rp 2,60 triliun pada kuartal III 2024. Laba inti JSMR tumbuh 39,52% YoY.

“Hal ini membuktikan komitmen perseroan untuk tetap mencapai target dan meningkatkan kinerjanya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (31/10).

Baca Juga: Turun 44,75%, Jasa Marga (JSMR) Raup Laba Bersih Rp 3,3 Triliun per Kuartal III 2024

Hingga triwulan III 2024, Jasa Marga juga mencatat peningkatan total volume transaksi di jalan tol Jasa Marga Group yang mencapai 968,9 juta kendaraan. Jumlah ini meningkat sebesar 1,2% dibandingkan dengan total volume transaksi pada periode yang sama tahun 2023.

“Sementara itu, untuk realisasi lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol Jasa Marga Group mencapai 3,55 juta kendaraan setiap harinya,” ungkapnya.

Per akhir September 2024, Jasa Marga Group memiliki jalan tol dengan total panjang yang telah beroperasi sepanjang 1.286 kilometer (km). Ini merepresentasikan 45% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia. Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki perseroan adalah 1.736 km di seluruh Indonesia.

Sedangkan, dari sisi pengoperasian jalan tol baru, Presiden Ketujuh RI Joko Widodo meresmikan Jalan Tol SoloYogyakarta-YIA Kulon Progo (Jogja-Solo) Segmen Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 km di Gerbang Tol (GT) Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, pada September 2024.

“Jalan tol baru ini dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) selaku anak perusahaan dari Jasa Marga Group,” ungkapnya.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham BUMN Pilihan Usai Kabinet Merah Putih Terbentuk

Pada September 2024, Jasa Marga juga melakukan Aksi Korporasi Pendanaan Berbasis Ekuitas (Equity Financing) PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Dalam strategi pendanaan ini, Jasa Marga menggandeng strategic partner untuk mendapatkan sumber pendanaan alternatif bersifat ekuitas, namun tetap mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham pengendali utama PT JTT dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 65%.

Hasil pendanaan tersebut akan digunakan untuk mengoptimalkan struktur modal dan rasio hutang Perseroan sehingga dalam jangka panjang, kapasitas dan kondisi keuangan perseroan akan tetap stabil seiring beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru.

“Aksi korporasi kerja sama investasi ini akan memperkuat fundamental keuangan, membantu Jasa Marga dalam mencapai tujuan strategisnya dan juga sebagai bukti kepercayaan investor menjalin kerja sama strategis di bidang investasi jalan tol,” katanya.

Nixon menuturkan, dalam mengelola proyek jalan tol baru dalam lima tahun ke depan, Jasa Marga berkomitmen mencapai target yang sudah ditetapkan dengan seoptimal mungkin dan tetap mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol secara bertahap.

Saat ini, Jasa Marga memiliki beberapa proyek dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan yaitu, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol SoloYogyakarta-YIA Kulon Progo, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, dan Jalan Tol Akses Patimban.

Baca Juga: Tarif Tol Ruas Jakarta - Tangerang Naik Mulai 19 Oktober 2024

Di lini usaha lain, Jasa Marga melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB), mengelola TIP (Tempat Istirahat dan Pelayanan) Pengembangan pertama di Indonesia yang berkonsep Toll Corridor Development (TCD), atau Travoy Hub.

Hingga triwulan III 2024, PT JMRB memperluas pengembangan dengan membangun Travoy Hub tahap 2 dan 3 dengan progres pembangunan yang mencapai 73,2%. Travoy Hub yang terletak di Stasiun LRT Taman Mini mengintegrasikan angkutan umum dengan pusat bisnis seperti area retail, rumah sakit dan tempat rekreasi.

“Sehingga, bisa menciptakan potensi serapan tenaga kerja serta menjadi wadah bagi pelaku UMKM dan usaha kreatif,” tuturnya.

Dalam menjaga pertumbuhan kinerja dan mengelola kesehatan finansial hingga akhir tahun 2024, Jasa Marga konsisten melakukan sejumlah inisiatif strategis.

Dari sisi pendapatan, JSMR memastikan target tumbuhnya pendapatan usaha dapat tercapai dengan menjaga pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol, sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap optimal sekaligus upaya penyesuaian tarif jalan tol dapat dilakukan sesuai yang telah direncanakan.

“Selain itu, perseroan juga berkomitmen menjaga EBITDA untuk selalu bertumbuh dengan memastikan alokasi anggaran secara efektif dan efisien untuk menjalankan program kerja yang tepat guna,” ungkap Nixon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×