Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten manufaktur alat Kesehatan, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) mencatatkan laba bersih Rp 110,6 miliar di semester I-2023, turun 12,2% year on year (YoY) dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 126,0 miliar.
Penurunan laba ini disebabkan pendapatan OMED yang menurun sebesar 0,25% dari Rp 813,4 miliar menjadi Rp 811,3 miliar dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Direktur OMED, Leonard Hartanto, mengatakan penurunan pendapatan juga disebabkan oleh adanya normalisasi ASP (Average Selling Price) pasca pandemi yang telah berakhir. Namun, di sisi lain, laba bruto OMED berhasil meningkat sebesar 0,38% YoY menjadi Rp 263,9 miliar dari Rp 262,9 miliar.
“Meskipun pendapatan overall OMED mengalami sedikit penurunan, tetapi penjualan dari kategori produk utama kami yaitu Medical Disposable and Consumable berhasil meningkat," kata Leonard dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (28/8).
Baca Juga: Penjualan dan Laba Jayamas Medica Industri (OMED) Kompak Menyusut di Kuartal I-2023
Kendati laba bersih dan pendapatan menurun, secara operasional OMED berhasil meningkatkan volume penjualan produk-produk unggulan dari kategori Medical Disposable and Consumable sebesar 4% YoY dari 694,3 juta unit menjadi 722,0 juta unit, penjualan produk dari kategori Biotechnology and Labs meningkat 73% YoY dari 34,4 juta unit menjadi 59,6 juta unit.
Selain itu, penjualan produk dari kategori Woundcare juga meningkat 17% YoY dari 108,5 juta unit menjadi 127,4 juta unit. Kategori woundcare sebelumnya merupakan bagian dari kategori Medical Disposable and Consumable.
Dari sisi neraca keuangan. total aset OMED per 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 2,40 triliun, menurun dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,50 triliun.
Meskipun demikian, total ekuitas OMED mampu meningkat dari Rp 2,06 triliun pada akhir tahun 2022 kemarin menjadi Rp 2,09 triliun per semester I-2023. Sedangkan, total liabilitas OMED mampu menurun signifikan dari Rp 437,8 miliar menjadi Rp 309,1 miliar per 30 Juni 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
