kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bersih Bintang Mitra Semestaraya (BMSR) di Kuartal I-2022 Melejit 2.172,21%


Rabu, 15 Juni 2022 / 14:10 WIB
Laba Bersih Bintang Mitra Semestaraya (BMSR) di Kuartal I-2022 Melejit 2.172,21%
ILUSTRASI. Perusahaan distributor bahan kimia?PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR)


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR) mampu mencetak kinerja yang ciamik sepanjang kuartal I-2022. Peningkatan signifikan terjadi pada pendapatan dan laba bersih yang masing-masing melejit 74,03% yoy dan 2.172,21% yoy.

Mengintip laporan keuangan perseroan, BMSR mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 74,03% secara tahunan menjadi Rp 1,36 triliun di Kuartal I-2022 dari sebelumnya Rp 762,40 miliar pada Kuartal I-2021.

Hampir semua produk penjualan perseroan meningkat. Penjualan Caustic Soda Liquid naik 148,59% yoy menjadi Rp 783,29 miliar. Produk ini berkontribusi paling besar terhadap penjualan BMSR.

Baca Juga: Saham Bintang Mitra Semestaraya (BMSR) bisa diperdagangkan lagi hari ini

Selanjutnya, penjualan Poly Vinyl Chloride naik 5,70% yoy menuju Rp 381,64 miliar. Penjualan dari Hydrochloric Acid melesat 206,85% yoy ke Rp 45,21 miliar, Caustic Soda Flake mengembang 59,31% ke Rp 35,23 miliar.

Produk Sulfuric Acid juga mengalami kenaikan penjualan sebesar 51,82% ke posisi Rp 229,62 miliar. Segmen batubara juga naik signifikan 73,17% yoy menjadi Rp 76,31 miliar. Hanya penjualan Sodium Hypochloride yang turun 5,75% yoy ke Rp 4,90 miliar.

Alhasil, laba bersih BMSR mendongkrak juga ikut terdongkrak. Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 91,83 miliar yang melejit 2.172,21% yoy dari Rp 1,04 miliar.

Adapun aset BMSR per 31 Maret 2022 naik menjadi Rp 1,38 triliun dari sebelumnya Rp 977,12 miliar di 31 Desember 2021. Hal ini juga sejalan dengan kenaikan liabilitas dari Rp 670,46 miliar menjadi Rp 986,83 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×