Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan pada emiten sawit alias crude palm oil (CPO) masih terus terjadi hingga pertengahan tahun ini. Lihat saja kinerja PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang mencatat penurunan laba hingga 94,42% pada semester pertama 2019.
Berdasarkan laporan keuangan AALI yang dipublikasikan kemarin, laba bersih emiten sawit Grup Astra ini merosot 94,42% menjadi Rp 43,72 miliar dari periode semester pertama tahun lalu Rp 783,91 miliar.
Salah satu penyebab anjloknya laba AALI adalah penurunan pendapatan bersih di tengah kenaikan beban pokok pendapatan. Pendapatan bersih AALI turun 5,49% menjadi Rp 8,53 triliun pada enam bulan pertama tahun ini.
Tapi, beban pokok pendapatan Astra Agro justru naik 5,79% menjadi Rp 7,80 triliun. Alhasil, laba kotor emiten sawit ini anjlok 55,84% menjadi Rp 729,16 miliar dari sebelumnya Rp 1,65 triliun.
Margin laba kotor AALI pun turun menjadi 8,55% dari sebelumnya 18,30%.
Meski mampu menekan beban umum dan administrasi, beban penjualan dan beban pendanaan AALI meningkat pada semester pertama tahun ini. Pemberat kinerja lainnya adalah adanya kerugian selisih kurs bersih Rp 28,81 miliar dari keuntungan selisih kurs pada semester pertama tahun lalu sebesar Rp 64,72 miliar.
Pada akhir Juni, total aset AALI mencapai Rp 27,16 triliun, naik tipis 1,12% ketimbang akhir Desember 2018. Total liabilitas AALI meningkat 11,11% menjadi Rp 8,20 triliun. Pinjaman bank jangka pendek AALI meningkat menjadi Rp 2 triliun dari posisi akhir Desember lalu yang sebesar Rp 1,12 triliun.
Sekadar informasi, harga rata-rata CPO pada semester pertama 2019 di Bursa Malaysia sebesar RM 2.047 per metrik ton. Harga ini turun 15,83% ketimbang harga rata-rata CPO semester pertama tahun lalu pada RM 2.432 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News