kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Batubara dan sawit tertekan perang dagang, ini kondisi solvabilitas beberapa emiten


Senin, 22 Juli 2019 / 20:17 WIB
Batubara dan sawit tertekan perang dagang, ini kondisi solvabilitas beberapa emiten


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Moody's menyebut tekanan harga batubara dapat menyebabkan rasio kemampuan membayar utang dan membayar bunga utang perusahaan melemah. Kondisi yang sama juga bisa terjadi pada minyak sawit yang juga mengalami tekanan harga. 

Secara singkat, kemampuan tersebut juga bisa disebut sebagai rasio solvabilitas atau leverage. Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hady menjelaskan rasio solvabilitas lebih tepat apabila dilihat dari interest coverage ratio (ICR). Meskipun tak menutup kemungkinan bisa juga dilihat dari debt to equity ratio (DER). 

ICR dapat dilihat dari perbandingan earning before interest and taxes (EBIT) dengan beban bunga utang. Ini menggambarkan kemampuan membayar utang serta bunganya. 

Ambil contoh emiten yang bergerak di sektor batubara, mengutip Bloomberg, ICR PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar 0 kali, sedangkan PT Indika Energy Tbk (INDY) sebesar 3,67 kali.

Sedangkan emiten yang bergerak di sektor minyak kelapa sawit (CPO) seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) memiliki ICR 12,08 kali dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) sebesar 0 kali. 

Sekadar informasi, semakin rendah angka ICR maka semakin tinggi beban utang perusahaan dan semakin besar kemungkinan perusahaan mengalami gagal bayar (default). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×