kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba bersih anjlok 95,3%, PP London Sumatra (LSIP) targetkan produksi CPO tumbuh 5%


Rabu, 21 Agustus 2019 / 20:48 WIB
Laba bersih anjlok 95,3%, PP London Sumatra (LSIP) targetkan produksi CPO tumbuh 5%
ILUSTRASI. INDOFOOD LONSUM MOVER


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP, anggota indeks Kompas100) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 95,3% secara tahunan menjadi Rp 10,5 miliar pada paruh pertama tahun ini. Padahal, pada periode sama tahun sebelumnya, LSIP masih mencatatkan laba bersih Rp 224,9 miliar.

Pada paruh pertama tahun ini, LSIP juga mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 9,5% year on year (yoy), dari Rp 1,76 triliun menjadi Rp 1,6 triliun.

Baca Juga: Rugi Rp 310,18 miliar di semester I, ini yang akan dilakukan Salim Ivomas (SIMP)

Presiden Direktur LSIP Benny Tjoeng mengatakan penurunan kinerja perusahaannya pada semester I-2019 disebabkan penurunan harga produk kelapa sawit.

“Penurunan pada semester I-2019 semata-mata disebabkan oleh harga jual. Dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, harga jual CPO turun 16% dan palm kernel turun 46%,” kata dia di Jakarta, Rabu (21/8). Maklum saja, produk kelapa sawit berkontribusi sebesar 92% terhadap penjualan LSIP. 

Meskipun begitu, volume penjualan LSIP masih tergolong stabil. Pada paruh pertama tahun ini, penjualan CPO LSIP naik 8,6% yoy menjadi 185.795 ton. Begitu juga dengan penjualan palm kernel (inti sawit) yang naik 22,6% yoy menjadi 52.191 ton.

Baca Juga: Arus kas defisit, Adhi Karya (ADHI) akan lakukan anjak piutang senilai Rp 1 triliun

Kenaikan volume penjualan ini didorong oleh produksi tandan buah segar (TBS) inti LSIP yang naik 3,2% yoy menjadi 657.162 ton per Juni 2019.

Oleh karena itu, menurut dia, LSIP akan tetap kompetitif di tengah kondisi industri perkebunan yang menantang. “Kami akan terus memperkuat posisi keuangan perusahaan dan berfokus pada praktik-praktik agrikultur yang baik sehingga dapat mendukung upaya-upaya untuk mengatasi tantangan masa depan,” ucap Benny.

Di samping itu, LSIP juga akan meningkatkan produktivitas dengan target pertumbuhan produksi CPO hingga akhir tahun sebesar 5% dibanding 2018 yang mencapai 453.168 ton.

Ia juga berharap harga CPO dapat membaik seiring dengan sentimen positif yang mengiringinya. Salah satunya adalah penerapan kebijakan biodiesel pada bahan bakar minyak (BBM) yang terus didorong oleh pemerintah.

Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) siap masuk bisnis energi terbarukan

Oleh karena itu, ia memprediksi kinerja perusahaannya akan membaik pada akhir tahun. Meskipun begitu, Benny belum bisa memberikan target pertumbuhan, baik untuk pendapatan dan laba bersih. 

Tahun ini, LSIP menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex)  sebesar Rp 550 miliar. Per Juni 2019, sudah terserap Rp 220 miliar.

“Sebanyak 48% untuk pemeliharaan dan penanaman tanaman dan replanting. Sisanya adalah untuk pembangunan infrastruktur dan persiapan pembangunan pabrik dan tangki CPO,” kata dia. 

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) sudah serap 51% belanja modal di semester I 2019

Asal tahu saja, perusahaan ini memiliki 12 pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas produksi 2,6 juta ton CPO per tahun. Per Juni 2019, perusahaan ini juga memiliki lahan seluas 116.294 hektare yang sebanyak 83% diperuntukkan untuk kelapa sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×