CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.907   -92,00   -0,58%
  • IDX 7.267   -41,45   -0,57%
  • KOMPAS100 1.111   -6,35   -0,57%
  • LQ45 882   -4,00   -0,45%
  • ISSI 220   -1,22   -0,55%
  • IDX30 452   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 544   -2,64   -0,48%
  • IDX80 127   -0,80   -0,63%
  • IDXV30 136   -1,09   -0,79%
  • IDXQ30 150   -0,84   -0,56%

Sido Muncul (SIDO) sudah serap 51% belanja modal di semester I 2019


Rabu, 21 Agustus 2019 / 18:33 WIB
Sido Muncul (SIDO) sudah serap 51% belanja modal di semester I 2019
ILUSTRASI. TOLAK ANGIN Produksi Sido Muncul


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO, anggota indeks Kompas100 ) telah menyerap belanja modal belanja modal sebesar Rp 77 miliar di semester I 2019.

Penyerapan tersebut setara dengan 51,33% dari total anggaran belanja sebesar Rp 150 miliar.

Baca Juga: SIDO relokasi pabrik farmasi Berlico Mulia Farma ke Klaten

Serapan belanja modal tersebut digunakan untuk pemeliharaan aset serta melanjutkan proyek-proyek berkelanjutan dari tahun 2018 yang belum tuntas. “Yang sudah kita lakukan dan belum selesai di 2018 kita lanjutkan di 2019,” ujar Direktur Keuangan Sido Muncul Leonard, Rabu (21/8).

Leonard melanjutkan, bahwa beban proyek yang ada di tahun 2019 tidak terlalu berat karena sebagian besar sudah diselesaikan di tahun sebelumnya. Hal ini yang selanjutnya membuat anggaran capex di tahun 2019 menjadi tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun sebelumnya, Sido Muncul menganggarkan capex sebesar Rp 400 miliar lantaran adanya proyek-proyek besar seperti misalnya pembangunan pembangunan fasilitas produksi cairan obat dalam 2 (COD 2).

Fasilitas produksi dengan nilai investasi sekitar Rp 14 miliar tersebut digunakan untuk memproduksi produk Tolak Angin.

Dalam proyek tersebut, Leonard mengatakan bahwa terdapat beberapa mesin tertentu seperti misalnya mesin packaging yang belum rampung diselesaikan. Proyek-proyek yang belum tuntas seperti inilah yang selanjutnya akan dilanjutkan di tahun 2019 dengan menggunakan capex sebesar Rp 150 miliar tersebut.

Adapun sebanyak Rp 73 miliar capex sisanya yang belum terserap juga akan digunakan dengan fokus untuk pemeliharaan aset serta melanjutkan proyek-proyek berkelanjutan.

Baca Juga: Hasil Survei: Perkerja Lansia Lebih Dapat Dipercaya Ketimbang Tenaga Muda



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×