Reporter: Dyah Megasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski harga saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sempat mencetak rekor tertinggi yaitu Rp 26.000 per saham (26/10), kinerja AALI di akhir kuartal ketiga tak begitu menggembirakan. Laba bersih produsen CPO ini justru melorot 1,61% dari Rp 1,24 triliun pada Juni 2010 menjadi Rp 1,22 triliun pada per September 2010.
Padahal, penjualan bersih AALI naik dari Rp 5,46 triliun menjadi Rp 5,72 triliun. Sementara, pada pos kewajiban terdapat kenaikan sebanyak Rp 435 miliar atau 38% banding pada akhir tahun 2009.
Santosa, Direktur AALI melalui keterangannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, lonjakan kewajiban tersebut disebabkan oleh kenaikan beban masih harus dibayar sebesar Rp 197 miliar terutama akibat akrual tunjangan karyawan tahun 2010.
"Beban juga disumbang oleh kenaikan hutang usaha pihak ketiga sebesar Rp 150 miliar yang disebabkan oleh meningkatnya pembelian pupuk untuk pemakaian semester II serta pembelian sparepart untuk pembangunan beberapa pabrik di beberapa anak perusahaan," ujar Santosa. Selain itu, terdapat kenaikan hutang lain-lain sebesar Rp 58 miliar, terutama karena penerimaan uang muka atas divestasi anak perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
