Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) membukukan laba bersih sebesar Rp 522 miliar pada kuartal I 2021. Laba tersebut anjlok 58,24% dibandingkan laba periode saham tahun lalu yang mencapai Rp 1,25 triliun.
Kendati, dalam tiga bulan pertama tahun ini, biaya kredit atau cost of credit terus menunjukkan tren membaik atau turun sebesar 51% menjadi Rp 1,2 triliun dibandingkan kuartal sebelumnya.
Adapun Danamon juga melanjutkan pengelolaan biaya operasional yang disiplin menghasilkan rasio biaya terhadap pendapatan atau cost to income ratio pada tingkat 51,6%. Danamon membukukan pertumbuhan 11% untuk kredit pada segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi dan Perbankan Komersial, serta Institusi Keuangan.
Hal ini didukung oleh kolaborasi dengan MUFG Group, jaringan global salah satu perbankan terbesar di dunia. Pada kuartal pertama 2021, Danamon dan MUFG Group sukses menyelenggarakan acara kolaborasi pertama dalam masa pandemi, Business Matching Fair.
Baca Juga: Bunga BI tetap 3,5%, ini daftar terbaru bunga deposito perbankan
”Meski belum sepenuhnya pulih ke keadaan sebelum pandemi Covid¬19, permintaan kredit tahun ini mulai menunjukkan tren yang positif, dengan dibarengi kualitas aset yang tetap terjaga. Danamon membangun fondasi kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang, salah satunya dengan terus meningkatkan layanan digital guna melayani kebutuhan nasabah dan menjalin kemitraan strategis dengan institusi-institusi terkemuka untuk menyediakan pengalaman yang lebih baik bagi nasabah,” kata Direktur Utama Danamon Yasushi Itagaki dalam paparan virtual pada Rabu (28/3).
Lanjut Ia, kinerja kuartal pertama tahun ini menunjukkan tanda-tanda positif seiring dengan perbaikan ekonomi nasional. Danamon membukukan pertumbuhan kredit yang kuat di segmen Enterprise Banking melalui kolaborasi dengan MUFG, pelaksanaan prosedur penilaian risiko yang pruden, serta proses collection dan recovery kredit yang disiplin menjadi faktor yang mendukung kestabilan kualitas aset.
Adanya relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) yang berlaku sejak 1 Maret 2021, telah membantu mendorong kenaikan permintaan kredit kendaraan bermotor di bulan Maret 2021. Sehingga anak perusahaan Danamon yakni Adira Finance mampu mencatat pertumbuhan yang sehat dalam pencairan kredit kendaraan bermotor. Relaksasi ini diharapkan akan dapat lebih mendorong pertumbuhan kredit kendaraan bermotor sepanjang tahun 2021.
Baca Juga: Para ekonom memprediksi BI akan tahan suku bunga acuan
Di kuartal pertama tahun 2021, giro dan tabungan (CASA) Danamon mencatatkan pertumbuhan 12% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 67 triliun. Rasio CASA meningkat 480 basis poin dari tahun sebelumnya menjadi 54,7% yang didukung dengan pertumbuhan pendanaan granular. Struktur pendanaan yang lebih baik ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah serta terus membangun fondasi yang baik untuk pertumbuhan kedepannya.
Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 86,6%, adapun LDR di 85,3%, dan LCR di 195,7% yang menunjukkan tingkat likuiditas Bank yang tinggi. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya.
Baca Juga: Bank hingga fintech makin gencar berkolaborasi di pasar digital
KPMM konsolidasian berada pada posisi 25.7%, sementara KPMM bank only tercatat sebesar 26.2%. Prosedur penilaian risiko, serta proses collection dan recovery kredit yang disiplin menunjukkan hasil positif.
Danamon mencatatkan rasio kredit bermasalah atau NPL pada posisi 3,3% di kuartal pertama 2021, membaik 10 basis poin dibanding tahun sebelumnya dan didukung dengan NPL coverage ratio yang tinggi sebesar 171%. Rasio biaya kredit (Cost of Credit Ratio) berada di posisi 3,6% pada akhir kuartal pertama 2021.
Selanjutnya: Bunga deposito tertinggi BRI turun jadi 3%, BNI 2,85%, Bank Mandiri 3,25%, BCA 2,85%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News