Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kinerja emiten perkebunan agaknya kesulitan tumbuh subur sepanjang 2013. Ini terlihat dari kinerja laba PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang mengalami penurunan 25,3% dari Rp 2,41 triliun ke posisi Rp 1,8 triliun.
Padahal, pendapatan AALI tercatat naik 9,6% dari Rp 11,56 triliun menjadi Rp 12,67 triliun. Usut punya usut, penurunan laba terjadi karena kerugian selisih kurs akibat pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Lonjakan kerugian akibat selisih kurs AALI itu naik signifikan, atau naik 52.626%. Pada tahun 2012 lalu, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini hanya mengalami kerugian selisih kurs Rp 826 juta. Namun tahun 2013, kerugian selisih kurs perseroan ini mencapai Rp 443,78 miliar.
Sementara itu, liabilitas AALI naik 53,77% dari Rp 3,05 triliun ke posisi Rp 4,69 triliun. Kemudian, ekuitasnya naik 9,6% dari Rp 9,36 triliun menjadi Rp 10,26 triliun. Adapun di tahun 2013, rasio utang atas modal atau Debt to Equity Ratio (DER) AALI masih terbilang aman, atau berada di angka 0,45 kali.
Sementara itu, laba per saham AALI ambles 33,85% dari Rp 1.530 menjadi Rp 1.143.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News