Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum beranjak dari zona merah. Kemarin, indrks terkoreksi 44,57 poin (0,97%) di 4.532,72. Lantas, bagaimana pergerakan IHSG hari ini?
David Sutyanto, analis First Asia Capital bilang, ada dua hal yang bakal menggerakan IHSG hari ini. Pertama, Wall Street tadi malam ditutup flat. Indeks DJIA menguat tipis 0,12% di 16198,41 dan Indek S&P ditutup flat di 1845,16. Sedangkan indeks Nasdaq ditutup naik 0,10% di 4292,06, tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
Pergerakan Wall Street dipicu data penjualan rumah baru Januari di AS tumbuh 9,6% mencapai 468 ribu di atas konsensus ekonom 401 ribu unit dan bulan Desember sebanyak 427 ribu unit. Namun di zona Euro indeks bursa utama cenderung bergerak di teritori negatif, terimbas kekhawatiran perekonomian China.
Dari dalam negeri, banyaknya sentimen individual terutama antisipasi rilis laba emiten sektoral 2013 dan pergerakan bursa kawasan Asia. "Jadi, IHSG hari ini diperkirakan bergerak variasi," ujar David, (26/2).
IHSG akan bergerak dengan support di 4.510 dan resisten di 4.560. Tak menutup kemungkinan jika IHSG kembali technical rebound setelah tiga sesi perdagangan terakhir terkoreksi. Menu saham pilihan yang direkomendasikan David adalah PTPP, TLKM, TINS, INCO, ASRI, ASII, dan PGAS.
Sementara, secara teknikal, William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities menjelaskan, IHSG berhasil menjebol support 4.533. Ini artinya tekanan turun IHSG bertambah dan potensi yang terlihat sedang berusaha menguji level support berikutnya di level 4.494.
"Tapi, secara umum IHSG masih dalam kondisi uptrend dan sudah terkonfirmasi beberapa waktu lalu, koreksi yang terjadi masih dalam kategori cukup sehat, tercermin dari total arus inflow masih lebih besar daripada outflow yang terjadi sepanjang 2014," jelas William.
Untuk hari ini, menurutnya indeks akan bergerak pada range 4.494-4.571. Cermati saham SIMP, WIKA, BBRI, BSMS, LSIP, AKRA, ADRO, ASGR,MAdan AALI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News