kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs rupiah terkoreksi di tengah penantian agenda FOMC


Senin, 29 Juli 2019 / 17:33 WIB
Kurs rupiah terkoreksi di tengah penantian agenda FOMC


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kurs rupiah kembali melemah terhadap dollar AS pada perdagangan Senin (29/7). Mengutip Bloomberg, kurs spot rupiah terkoreksi 0,08% ke level Rp 14.020 per dollar AS. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga melemah 0,06% ke level Rp 14.010 per dollar AS.

Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar menyampaikan, depresiasi rupiah sangat dipengaruhi oleh penantian para investor terhadap pertemuan FOMC pada pekan ini. The Federal Reserves pun akan mengumumkan arah kebijakan moneternya pada Rabu (31/7) atau Kamis (1/8) waktu Indonesia.

Baca Juga: Rupiah ditutup melemah di level Rp 14.020 per dolar AS

Saat ini para investor diliputi kekhawatiran bahwa The Fed hanya akan memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 bps pada FOMC nanti. Padahal, sebelumnya pasar berekspektasi penurunan suku bunga acuan AS bisa mencapai 50 bps.

Potensi tersebut timbul lantaran data awal pertumbuhan ekonomi AS di kuartal II-2019 menunjukkan hasil positif karena mencapai level 2,1%. Walau lebih rendah dari kuartal II tahun lalu yang mencapai 3,1%, namun data tersebut lebih baik ketimbang ekspektasi konsensus pasar sebesar 1,8%.

“The Fed kemungkinan belum akan agresif memangkas suku bunga, karena ekonomi AS justru masih baik-baik saja kendati berada di era suku bunga tinggi,” kata Deddy.

Baca Juga: Rupiah menjelang penutupan masih melemah di level Rp 14.020 per dolar AS

Menurutnya, rupiah masih akan bergerak dalam rentang yang terbatas selama periode pertemuan FOMC, termasuk pada perdagangan besok (30/7). Prediksi Deddy, rupiah berpeluang bergerak di kisaran Rp 13.990 - Rp 14.030 per dollar AS pada esok hari.

Deddy pun melanjutkan, potensi rupiah untuk terkoreksi tetap terbuka sekalipun The Fed akhirnya memangkas suku bunga acuan AS pada tengah pekan nanti. Kembali lagi, hal ini lantaran kemungkinan besar The Fed hanya memotong bunga acuan AS sebanyak 25 bps, bukan 50 bps seperti yang diprediksi sebelumnya.

Baca Juga: Pasar menanti keputusan pemangkasan suku bunga The Fed, rupiah melemah

Akan tetapi, hasil pertemuan FOMC nanti bukan satu-satunya penentu arah rupiah. Kelanjutan negosiasi dagang antara AS dan China yang berlangsung pada Selasa (30/1) di Shanghai juga cukup krusial.

“Jika negosiasi ini berjalan dengan lancar, rupiah dapat terhindar dari ancaman pelemahan yang lebih dalam,” ungkap Deddy.

Tak hanya itu, mulai meredanya fluktuasi harga minyak dunia juga bisa menolong pergerakan rupiah. Hal ini mengingat harga minyak West Texas Intermediate (WTI) dalam beberapa waktu terakhir mulai menjauh dari area US$ 60 per barel.

Baca Juga: Rupiah belum juga berotot, masih melemah di level Rp 14.020 per dolar AS

Dari dalam negeri, sentimen terdekat yang akan mempengaruhi arah rupiah adalah data inflasi dan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2019 yang dirilis awal bulan nanti.

Maka dari itu, Deddy memproyeksikan rupiah masih akan bergerak di bawah level Rp 14.100 per dollar AS dalam jangka menengah sekalipun sentimen-sentimen negatif eksternal yang disebut tadi menjadi kenyataan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×