kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs rupiah melemah 1,86% dalam sepekan ke Rp 14.703 per dolar AS


Jumat, 17 Juli 2020 / 18:35 WIB
Kurs rupiah melemah 1,86% dalam sepekan ke Rp 14.703 per dolar AS
ILUSTRASI. Kurs rupiah juga melemah 1,01% ke level Rp 14.780 per dolar AS di kurs Jisdor pada Jumat (17/7).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menutup pekan ini dengan hasil yang kurang memuaskan. Pada perdagangan Jumat (17/7), rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.703 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kurs rupiah melemah 0,53% dibanding penutupan Kamis (16/7) yang berada di level Rp 14.625 per dolar AS. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga melemah 1,01% ke level Rp 14.780 per dolar AS.

Kinerja buruk rupiah hari ini semakin melengkapi terpuruknya rupiah dalam sepekan terakhir. Pada pasar spot, dalam sepekan rupiah sudah melemah 1,86%. Sedangkan di kurs Jisdor, rupiah juga melemah 1,92% dalam tujuh hari terakhir.

Baca Juga: Rupiah melemah 0,53% ke Rp 14.703 per dolar AS pada akhir perdagangan Jumat (17/7)

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan dalam sepekan rupiah terakhir pelemahan rupiah disebabkan baik dari sentimen internal maupun eksternal. Selain akibat pandemi virus corona, sentimen ketegangan geopolitik semakin menambah ketidakpastian di pasar.

“Eskalasi tensi geopolitik meningkat setelah Inggris dan AS telah melarang penggunaan peralatan dari perusahaan telekomunikasi China. Langkah tersebut kemudian dibalas oleh China dengan menuduh bahwa AS ikut campur dalam urusan dalam negeri China serta retaliasi kepada Inggris,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (17/7).

Baca Juga: Utang capai Rp 15 triliun, KSP Indosurya akan bayar cicilan mulai September

Sementara dari dalam negeri, sentimen yang menekan pergerakan rupiah adalah adanya penurunan suku bunga Bank Indonesia. Seperti diketahui, pada Kamis (16/7), pemerintah kembali menurunkan acuan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4%.

Josua menilai dengan masih tingginya ketidakjelasan tensi dagang tersebut, rupiah diperkirakan masih akan tertekan dalam sepekan ke depan. Kendati demikian, pelemahan rupiah cenderung dibatasi oleh rilis data manufaktur AS bulan Juli di pekan depan,yang diperkirakan menjadi sinyal pemulihan ekonomi AS.

Josua memproyeksikan rupiah pada pekan depan akan berada di kisaran Rp 14.700 per dolar AS-Rp 14.850 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×